Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Surabaya menggelar focus group discussion (FGD) soal mekanisme Pendistribusian dan Vaksinasi Covid 19 untuk Surabaya yang Sehat dan Aman.
Perwakilan elemen Satgas, baik Pemkot Surabaya, Korem 084 Bhaskara Jaya, juga Polrestabes Surabaya, menghadiri FGD di Markas Polrestabes Surabaya, Selasa (22/12/2020).
Komisaris Besar Polisi Johnny Edizon Isir Kepala Polrestabes Surabaya mengatakan, FGD itu bentuk koordinasi pelaksanaan agenda vaksinasi Covid-19 nasional yang diperkirakan berlangsung awal 2021 mendatang.
“Kami dari Polrestabes Surabaya bersama korem 084 Bhaskara Jaya dan Pemkot Surabaya yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Covid-19 mencoba berinisiatif secara proaktif terkait vaksinasi ini,” katanya.
FGD itu untuk menyatukan persepsi berkaitan teknis dan mekanisme pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat, pengamanan distribusi vaksin, sampai pelaksanaan vaksinasi itu sendiri.
Isir menjamin, pada pelaksanaannya nanti tidak akan terjadi kerumunan masyarakat sasaran vaksin Covid-19 di fasilitas kesehatan pelaksana. Karena sudah ada penentuan jadwal.
“Jadi titik kuncinya adalah penjadwalan target atau sasaran vaksinasi. Dari pendataan, screening, dan kapan waktu pelaksanaan vaksinasi. Kami akan terus koordinasi,” ujarnya.
Dia bilang, pengaturan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini hampir sama dengan pengaturan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 kemarin.
“Kami akan menjamin pengaturan jadwal dan jarak protokol kesehatan di fasilitas kesehatan yang akan melaksanakan vaksinasi tidak ada kerumunan,” katanya.
Isir meyakinkan warga Surabaya “wani sehat”, tidak perlu takut. “Vaksin ini aman, vaksin ini manjur. Mari kita sukseskan program nasional berkaitan vaksin Covid-19,” ujarnya.
Dokter Ponco Nugroho Kepala Seksi Surveilance Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyatakan, teknis pelaksanaan vaksinasi akan merujuk pada petunjuk tenis Kementerian Kesehatan RI.
“Akan ada pemanggilan. Jadi warga sasaran vaksin tidak langsung datang ke faskes, tapi ada pemanggilan melalui SMS, orang itu akan merespons, kemudian di SMS itu akan ada informasi tempat vaksinasi,” ujarnya.
Dia memastikan, Pemkot Surabaya akan membuat sistem agar warga sasaran vaksinasi tidak berkerumun atau bergerombol, demi meminimalisasi risiko penularan. (den/ang)