Forum Diskusi dan Aksi (Fordisak) Relawan Koalisi Adil Makmur rutin mengadakan diskusi dua mingguan. Ini merupakan kampanye damai yang substansif untuk Prabowo Sandi yang dilakukan melalui internet dengan mengundang narasumber dari Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN).
Acara diskusi lewat Internet ini diikuti oleh relawan Prabowo-Sandi di wilayah Eropa, Amerika, Turki, Timur Tengah, Australia dan Indonesia sehingga tidak hanya di London saja sebagai penyelenggara sekaligus moderatornya.
“Yang terpenting diskusi ini sebagi mekanisme kampanye damai untuk lebih mengenalkan visi misi Paslon Prabowo-Sandi, sehingga voters atau pemilih tahu akan milih siapa dengan ide gagasannya seperti apa. Disamping juga sarana untuk melakukan pendidikan masyarakat yang nantinya menghasilkan pemilu dan pemimpin yang berkualitas,”ujar Eko Kurniawan Koordinator Fordisak saat dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (18/1/2019).
Eko menjelaskan, bagi yang ingin mengikuti diskusi ini bisa bergabung di http://mixlr.com/adil-makmur-2019/.
“Dari enam edisi diskusi yang sudah kita gelar, ada lebih 500 warganet yang mengikuti,” tegas Eko.
Kata dia, beberapa tokoh di BPN yang pernah diundang diantaranya Ledia Hanifa, Fadli Zon, Jazuli Juwaini, dan Mardani Ali Sera. Acara diskusi digelar pukul 20.00 GMT atau sekitar pukul 03.00 WIB.
Untuk hari ini, Jumat (18/1/2019) nara sumber BPN yang diundang adalah Dradjad Wibowo yang merupakan tim ekonomi Prabowo-Sandi.
Dradjad mengatakan, kalau neraca perdagangan saat ini terus merosot.
“Permasalahan banyak disampaikan mas Bowo dan Sandi. Kita tahu mengenai neraca perdagangan terus merosot bahkan mencapai defisit yang terburuk dalam sejarah kita,” kata Dradjad saat memberi paparan awal dalam diskusi Fordisak via online ini.
Menurut Dradjad, secara makro ekonomi stagnan di 5%, demikian juga dengan penyerapan penyediaan lapangan pekerjaan yang diklaim 10 juta ternyata kalau dilihat hanya sebagai statistica gimmic.
“Solusi yang ditawarkan Prabowo-Sandi ya nanti mengejar produksi pangan kita dan bulog dikuatkan dengan menjaga stok,” pungkas Dradjad saat ditanya peserta soal pangan.(faz/wil/ipg)