Operator Liga Bola Basket Indonesia (IBL) menggelar simulasi penerapan protokol kesehatan sebagai bagian dari persiapan menghadapi kompetisi musim 2021 di tengah pandemi.
Simulasi berlangsung pada Selasa dan dihadiri oleh Ali Maulana Hakim Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Junas Miradiarsyah Direktur Utama IBL, Nirmala Dewi Sekjen PP Perbasi, dan dokter mitra IBL.
Ali mengapresiasi simulasi yang telah dilakukan demi terselenggaranya liga bola basket nasional yang akan dimulai pada 15 Januari tahun depan di Mahaka Square Arena Jakarta itu.
“Simulasi hari ini sangat bermanfaat. Banyak masukan dari sisi teknis dan protokol kesehatan. Yang terpenting adalah sisi pengawasan, disiplin dan ketaatan,” kata Ali dalam laman resmi IBL yang dikutip Antara, Rabu (16/12/2020).
“Dari simulasi terlihat perencanaan IBL terhadap protokol kesehatan sangat rinci tinggal bagaimana pengawasan ketat dan disiplin nantinya;” ucap dia menambahkan.
Jika protokol kesehatan diterapkan secara disiplin dan penyelenggaraannya sukses maka IBL, menurutnya, dapat menjadi model acuan atau percontohan bagi cabang olahraga lain yang akan menggelar kompetisi di situasi pandemi.
Junas meyakinkan bahwa pihaknya dan seluruh peserta yang terlibat akan disiplin terhadap protokol kesehatan baik selama karantina maupun saat kompetisi berlangsung.
“Seluruh peserta yang terlibat dalam kompetisi akan dikarantina. Kami lakukan dua kali fase PCR, pertama sebelum kompetisi, setelah clearance baru mereka boleh berangkat,” kata Junas
“Ada satu lantai isolasi jika ada peserta yang positif hasil tesnya. Kami juga sediakan ambulan dan bekerja sama dengan Pertamedika sebagai rumah sakit rujukan,” katanya melanjutkan.
Apabila ada peserta yang tak disiplin dan melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan, Junas mengatakan akan memberikan sanksi mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Sanksi terberat berupa dikeluarkan dari karantina dan gelembung.(ant/dfn/ipg)