Jumat, 22 November 2024

Komnas HAM Temukan Banyak Hal dalam Teka-Teki Penembakan 6 Laskar FPI

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
M Choirul Anam Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Foto: Denza suarasurabaya.net

Choirul Anam Ketua Tim Penyelidikan penembakan enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) Komnas HAM mengaku menemukan banyak hal dalam penyelidikannya.

Ini karena dirinya langsung turun ke lapangan dan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Dari TKP itulah, Anam mengaku mendapat keterangan saksi maupun bukti.

“Kami temukan banyak hal yang ternyata mungkin Komnas HAM dapat duluan. Karena kami langsung cek lapangan, cek dari keterangan saksi, terus voice note yang beredar di publik, terus beberapa dokumen dan bukti yang kami terima, dan kami cek berkali-kali di lapangan muter-muter di sana,” ujar Anam di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

Dari keterangan saksi dan bukti-bukti tersebut, Anam mengatakan kalau teka-teki (puzzle) penembakan 6 laskar FPI menemui titik terang.

“Alhamdulillah puzzle nya semakin menguat, tidak hanya berupa analisa tetapi juga berupa benda, dokumen, keterangan yang itu menunjukkan poin-poin peristiwa yang sangat penting,” tegasnya.

Karena banyaknya temuan ini, menurut dia, Komnas HAM memperkirakan penyelidikannya tidak seperti target semula yakni sebelum Januari 2021, tetapi bisa lebih dari itu.

Kata Anam, Komnas HAM harus menguji dengan para ahli dan tidak hanya satu tema saja.

“Oleh karenanya, gara-gara temuan ini yang awalnya kami perkirakan tiga minggu kelar sebelum januari 2021, gara-gara temuan Komnas HAM sepertinya nggak akan kelar karena kami harus menguji dengan ahli dan ahlinya lebih dari satu tema,” jelas Anam.

Sekadar diketahui, enam laskar FPI pengawal Rizieq Shihab pemimpin FPI meninggal dunia karena ditembak polisi di KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin dini hari (7/12/2020). Polisi beralasan penembakan dikakukan karena laskar tersebut menyerang dengan senjata api dan senjata tajam.

Sementara Munarman Sekretaris Umum FPI membantah klaim polisi tersebut. Munarman mengatakan setiap anggota FPI dilarang membawa senjata api, senjata tajam dan bahan peledak. Munarman menilai kalau polisi telah memutarbalikkan fakta soal senjata tersebut.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs