Banjir akibat luapan Sungai Lamong yang merendam tiga desa di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto belum surut.
Berdasarkan laporan dari Fuad reporter Radio Maja FM kepada suarasurabaya.net, posko kesehatan didirikan untuk mengantisipasi warga yang terserang penyakit.
Ninik Munawati Kepala Puskesmas Pembantu (Pustu) Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto mengatakan, posko kesehatan didirikan mulai hari ini Minggu (13/12/2020).
“Sebenarnya kita sudah siap sejak semalam, namun hari kita buka untuk mengantisipasi warga yang terserang penyakit, “paparnya.
Dia menyebutkan, posko kesehatan ini akan dibuka hingga banjir surut. Upaya itu dilakukan guna mengantisipasi adanya penyakit pascabanjir. Disampingi menyiagakan tenaga medis, di posko tersebut juga telah disiapkan berbagai kebutuan obat-obatan.
“Kita kondisional, sampai kapan. Yang kita antisipasi setelah air surut, warga terdampak bencana banjir biasanya mulai mengalami sejumlah penyakit, ” paparnya.
Dia menyebutkan, pascabanjir memang cukup rentan bagi warga terdampak terpapar penyakit.
Selain akibat faktor kebersihan lingkungan yang belum sepenuhnya higienis, keluhan juga bisa dipicu akibat dari daya tahan tubuh yang mulai menurun. Yang menjadi atensi adalah penyakit kulit.
“Hari ini ada 40 an yang periksa. Keluhan yang paling banyak adalah gatal-gatal dan pegal linu,” tandasnya.
Sebelumnya, akibat luapan sungai lamong setidaknya ada lima dusun dari lima desa di kecamatan Dawarblandong terendam banjir. Yakni Dusun Talun Brak, Desa Talun sebanyak 20 rumah, Banyulegi yakni Dusun Balong 30 rumah dan Ngarus 10 rumah serta Dusun Klanting dan Dusun Pulo, Desa Pulorejo sebanyak 28 rumah. (fad/ang)