Pemerintah Kota Surabaya memastikan, sejak sekarang sampai datangnya Libur Natal dan Tahun Baru 2021 sejumlah hutan kota terbuka untuk umum sehingga masyarakat tidak perlu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengimbau agar warga Surabaya tidak berlibur ke luar kota atau ke luar negeri, cukup di dalam kota mengunjungi hutan kota yang ada.
Yuniarto Herlambang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya memastikan, sebanyak 13 hutan kota di berbagai titik di Surabaya terbuka untuk umum, apalagi saat Libur Natal dan Tahun Baru nanti.
“Sebanyak 13 Tahura (Taman Hutan Rakyat) di Surabaya sudah dibuka semua, tentu dengan protokol kesehatan. Seperti disampaikan Bu Wali, Tahura ini bisa menjadi alternatif wisata saat libur natal dan tahun baru,” katanya.
Beberapa di antara hutan kota itu antara lain Hutan Pakal, Hutan Mangrove Gunung Anyar dan Mangrove Wonorejo, Hutan Warugunung, Hutan Balas Klumprik, Hutan Lempung Perdana, dan Hutan Bambu Keputih.
Masing-masing hutan, kata Herlambang, punya keunikan sendiri. Hutan Kota Balas Klumprik misalnya, memiliki spot sepeda air di bozem. Juga ada spot camping untuk Pramuka, wisata ternak bebek, dan lain sebagainya.
Di hutan seluas empat hektare itu juga ada sekitar 200 jenis tanaman. Mulai dari tanaman pelindung, buah-buahan, sampai tanaman pangan yang dikelola Pemkot Surabaya dan masyarakat setempat.
Baru Jumat (11/12/2020) kemarin Risma meresmikan Hutan Kota Balasklumprik itu menjadi Taman Hutan Raya (Tahura) Balasklumprik. Pemkot Surabaya sendiri sudah menyiapkan sejumlah rencana.
Herlambang mengatakan, di Hutan yang berlokasi di kompleks Kantor Kelurahan Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya itu Pemkot berencana menambahkan sejumlah satwa seperti kijang.
Setiap hutan kota di Surabaya, kata Herlambang, saat ini sudah dilengkapi Sentra Wisata Kuliner. Sehingga, masyarakat yang berlibur di Hutan Kota yang ada di Surabaya tidak perlu keluar untuk mencari makanan dan minuman.
Pemkot Surabaya saat ini tidak menarik tiket untuk masuk ke Hutan Kota yang ada di Surabaya. Di Balas Klumprik misalnya, warga bisa masuk untuk menikmati suasana hutan secara gratis.
Hanya saja khusus untuk wahana sepeda air, Pemkot Surabaya akan mengkomunikasikan ini dengan warga setempat sebagai pengelola. Supaya warga setempat bisa mendapat akses ekonomi dari tempat itu.
Saat meresmikan Tahura Balas Klumprik, Risma sempat mencontohkan penerapan tiket masuk di Hutan Mangrove Gunung Anyar. Warga hanya diharuskan membeli bibit mangrove sebagai ganti biaya tiket.
Kontribusi Hutan Kota di Surabaya terhadap perekonomian warga setempat terutama dari keberadaan Sentra Wisata Kuliner di setiap lokasi. Risma berharap sentra kuliner ini bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan.
Risma Wali Kota Surabaya sebelumnya mengimbau agar warga Surabaya memanfaatkan hutan kota yang ada untuk berlibur pada Libur Natal dan Tahun Baru 2021. Tujuannya, untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19.(den/dfn)