Sabtu, 23 November 2024

Pemprov Jatim Minta RS Rujukan Alihkan Tempat Tidur untuk Tangani Covid-19

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat meninjau RS Lapangan Covid-19 yang berlokasi di area Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Jalan Indrapura 17 Surabaya beberapa waktu lalu. Foto: Dok./ Humas Pemprov Jatim

Herlin Ferliana Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengakui adanya peningkatan keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan se-Jatim seiring penambahan kasus Covid-19 yang signifikan dua pekan belakangan.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, penambahan jumlah kasus di Jatim sampai Kamis (10/12/2020) sore kemarin hampir 800 orang. Tepatnya 796 kasus baru terkonfirmasi Covid-19.

Selama seminggu terakhir, penambahan kasus Covid-19 rata-rata di atas 500 kasus dalam sehari. Rabu (9/12/2020) misalnya, ada 718 kasus baru, Selasa (8/12/2020) 542 kasus, dan pada Senin (7/12/2020) sebanyak 545 kasus.

“Dua minggu terakhir luar biasa. Saya tidak bawa data, tapi seingat saya rata-rata tempat tidur yang terpakai di Rumah Sakit sekarang hampir  70 persen. Saya sedang perjalanan, jadi saya tidak bisa mengakses data,” ujarnya.

Pemprov Jatim, terutama dinas yang dia pimpin, sudah mengambil langkah penanganan. Yakni mengumpulkan Kepala Dinas Kesehatan se-Jatim dan Direktur Utama Rumah Sakit Rujukan Covid-19.

“Terutama kepada rumah sakit rujukan, kami meminta menambah ketersediaan tempat tidur di masing-masing rumah sakit,” ujarnya kepada suarasurabaya.net ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (11/12/2020).

Herlin bilang, sebenarnya dua pekan lalu tingkat keterisian rumah sakit di Jatim sangat terkendali. Bahkan di bawah 40 persen. Sampai sekarang, kata dia, tempat tidur untuk pasien non Covid-19 juga tidak banyak terpakai.

Itulah yang dia sampaikan kepada seluruh Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jatim.

“Jadi kami meminta tempat tidur yang non Covid-19 dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19. Karena tidak banyak terpakai,” katanya.

Langkah kedua yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mengatasi membludaknya pasien Covid-19 adalah dengan menyediakan rumah sakit darurat Covid-19. Salah satu yang akan segera beroperasi di Malang Raya.

“Bu Gubernur sudah meminta penyiapan RSDL di Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma). Minggu-minggu ini InsyaAllah sudah bisa menampung pasien Covid-19. Kapasitasnya 300 tapi untuk awal 100 tempat tidur,” katanya.

Belakangan, Laksamana Dr dr Nalendra Penanggung Jawab RS Darurat Lapangan (RSDL) Indrapura Surabaya menyampaikan, dari 357 tempat tidur yang tersedia, saat ini yang terisi sudah 300-an tempat tidur.

Menurut Nalendra, ini adalah rekor baru RSDL Indrapura. Dalam sehari pada Jumat (11/12/2020), RSDL ketambahan pasien baru mencapai 280 orang. Sebagian harus dirujuk ke RS Rujukan, tapi di Surabaya Raya sudah penuh.

Herlin Kadinkes Jatim mengatakan, berkaitan dengan ruang intensif dan ketersediaan peralatan seperti ventilator dan peralatan pendukung lainnya di rumah sakit rujukan, hasil koordinasinya, sejauh ini terkendali.

Terutama untuk RS Dr Soetomo Surabaya juga RS Syaiful Anwar Malang. Tapi dia tidak menampik, kalau tidak ada penanganan lebih lanjut, ruang intensif itu akan penuh. Karenanya perlu ada penambahan tempat tidur.

Nantinya, pasien-pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang di rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Jatim harus segera dipindahkan ke rumah sakit darurat, baik di RSDL Indrapura maupun di Malang, nantinya.

“Sehingga Rumah Sakit Rujukan Covid-19 bisa fokus untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala berat yang membutuhkan penanganan lebih intensif dengan dukungan peralatan yang lebih memadai,” katanya.

Seiring dengan langkah ini, Laksamana Nalendra Penanggung Jawab RSDL Indrapura Surabaya kepada Radio Suara Surabaya hari ini pun mengungkapkan, pihaknya segera menambah kapasitas tempat tidur menjadi 500 bed. (den/iss)

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024
Kurs