Pemerintah China menyatakan untuk sementara tidak melayani permintaan yang diajukan negara lain setelah vaksin Covid-19 tiba di Indonesia.
Hal itu terungkap dalam percakapan antara Wu Jianghao Asisten Menteri Luar Negeri China dengan Djauhari Oratmangun Duta Besar RI untuk China di Beijing.
“Uji klinis fase ketiga menunjukkan hasil yang memuaskan. Saat ini tinggal menunggu persetujuan untuk dipasarkan di China. Selama menunggu persetujuan tersebut, kami tidak melayani permintaan dari negara lain, kecuali yang sudah tiba di Indonesia karena memang telah menjadi prioritas kami,” kata Wu, dikutip Antara, Kamis (10/12/2020).
Pengiriman tahap pertama vaksin Covid-19 buatan Sinovac itu, lanjut dia, sesuai dengan komitmen Xi Jinping Presiden China kepada Joko Widodo Presiden Indonesia beberapa waktu lalu.
Meskipun hubungan diplomatik China dengan Indonesia mengalami pasang surut, Wu melihat adanya peningkatan kerja sama yang cukup berarti dalam beberapa tahun terakhir.
“Malam ini izinkan saya mengucapkan selamat HUT RI yang ke-75. Saya tahu perjuangan rakyat Indonesia cukup gigih sehingga mengantarkan kepada kemerdekaan,” ujarnya.
Tahun ini merupakan tahun yang ke-70 hubungan diplomatik Indonesia dengan China. Pada 1965-1990, hubungan kedua negara sempat beku.
Sementara itu, Djauhari menyampaikan terima kasih kepada pemerintah China yang telah memprioritaskan vaksin untuk Indonesia.
“Memang sekarang ini Indonesia sedang membutuhkan vaksin itu,” ujar mantan Dubes RI untuk Rusia tersebut.(ant/dfn/ipg)