Sabtu, 23 November 2024

Pengalaman Bupati Probolinggo Saat Terpapar Covid-19

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Puput Tantriana Sari Bupati Probolinggo saat menceritakan pengalamannya terpapar COVID-19 secara virtual kepada wartawan pada Senin (7/12/2020). Foto: Diskominfo Kabupaten Probolinggo

Puput Tantriana Sari Bupati Probolinggo secara terbuka menyatakan dirinya telah terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga selama dua pekan terakhir tidak melakukan aktivitas dalam rutinitas kerja di Pemkab Probolinggo.

“Saya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (23/11/2020), setelah dilakukan PCR tes oleh Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Probolinggo,” kata Tantriana Bupati Probolinggo dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.

Ia menceritakan gejala awal yang dirasakannya berbeda dengan kebanyakan kasus Covid-19, yakni merasakan kantuk yang sangat luar biasa pada Sabtu (21/11/2020) sekitar pukul 10.00 WIB, padahal kondisi itu tidak pernah dialaminya.

“Saya mengantuk sekali dan badan terasa lemas, pokoknya keinginan saya waktu itu hanya tidur. Untungnya waktu itu karena ada rasa yang tidak biasa dan mencurigakan, saya tidur pun tetap dalam kondisi bermasker,” tutur Bupati Tantriana, seperti dilaporkan Antara.

Keesokan harinya pada Minggu (22/11/2020) rasa lemas dan kantuk bukannya hilang, namun seluruh tulang dan sendinya terasa ngilu dan linu seperti setelah melakukan olahraga berat. “Awalnya sempat juga dianggap efek kecapekan karena sebelumnya saya memang bepergian ke luar kota melalui jalur darat dengan bermobil,” katanya.

Semakin curiga dengan gejala dan kondisi kesehatannya tersebut, akhirnya Bupati Probolinggo itu memutuskan untuk membatalkan seluruh agenda kerja dan melakukan rapid swab antigen secara mandiri pada Senin (23/11/2020).

Kecurigaannya terjawab dan hasilnya menunjukkan reaktif dan setelah dipastikan melalui tes PCR Labkesda hasilnya positif Covid-19. “Gejalanya sangat personal, sehingga sebisa mungkin kita harus perhatian kepada diri kita sendiri dan perubahan seminim apapun yang tidak biasa kita juga harus waspada karena penularannya cepat,” ujarnya.

Ibarat perampok, lanjut dia, virus itu sudah berada di depan teras rumah, sehingga ketika lengah sedikit, virus corona akan masuk tanpa disadari.

“Semoga hal itu menjadi hikmah dan kewaspadaan terhadap siapapun yang mendengar atau melihat tayangan ini, sehingga dapat menjadi hikmah dan kehati-hatian bagi kita semua,” katanya.

Sesuai petunjuk Kepala Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Tantriana disarankan untuk menjalani karantina di rumah isolasi pada 24 November 2020 karena tidak memerlukan perawatan medis khusus.

Setelah hasil tes usap dinyatakan negatif pada Minggu (6/12/2020), Bupati Probolinggo itu sudah bisa berkumpul kembali bersama keluarga, namun tetap harus menjalani karantina atau isolasi mandiri di rumah.(ant/iss)

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs