Pengurus Provinsi Teqball Jawa Timur (Jatim) mulai melakukan soasialisasi, setelah cabang olahraga ini dibentuk pada 15 November 2020.
Muarifin Ketua bidang Pembinaan Pengurus Provinsi Teqball Jatim mengatakan, sosialisasi dilakukan karena cabang olahraga teqball belum banyak dikenal masyarakat Jatim. Selain sosialisasi, pihaknya juga akan melakukan pemasalan.
“Targetnya adalah sebanyak mungkin orang tahu tentang teqball dan sebanyak mungkin orang menjalankan teqball. Harapannya nanti dari sekian banyak orang itu, siapa tahu ada mereka yang punya potensi. Kalau ada potensi, kita naikkan pada level pembibitan. Nah, dengan harapan muncul bibit-bibit baru, yang nantinya akan kita bina untuk meraih prestasi,” kata Muarifin kepada Radio Suara Surabaya.
Muarifin yang juga wakil rektor Universitas Negeri Malang ini menyebutkan, sosialisasi ataupun pemasalan dilakukan dengan berbagai cara. Selain konvensional, juga memanfaatkan teknologi yang ada.
Menurutnya, media sosial menjadi bagian penting dari target sosiaslisasi dan pemasalana cabang olahraga teqball. Karena lewat media sosial pengenalan cabang olahraga kombinasi antara tenis meja, sepak bola dan sepak takraw ini akan lebih mudah.
“Di Jatim ini kan event nasional yang paling dekat adalah PON pada 2021 di Papua. InsyaAllah nanti kita juga akan mencoba lobi panitia PON. Siapa tahu kita diberi ruang untuk pengenalan pemasalan, memasyarakatkan olahraga ini. Sosialisasi kita akan lakukan secara gencar, sadar di masa pandemi ini, kami akan menggunakan media sosial,” ujarnya.
Dia menegaskan, untuk perekrutan calon atlet nantinya tidak terbatas. Tidak hanya lewat jalur-jalur khusus, misalnya perguruan tinggi. Tapi Teqball Jatim juga akan memanfaatkan semua peluang.
Yang penting, lanjut dia, Teqball Jatim bisa mendapatkan potensi baru sebanyak-banyaknya. Sehingga dalam beberapa bulan kedepan, Jatim punya bibit-bibit baru yang siap dibina dan dikembangkan menjadi atlet potensi. (bud/ang)