Sabtu, 23 November 2024

Karsa Deklarasi ‘Anak Muda Sliding Politik Uang’

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Karsa komunitas anak muda pendukung Eri-Armudji sepakat tolak politik uang di Pilkada Surabaya 2020. Foto: Istimewa.

Komunitas anak muda yang menamakan dirinya Kita Arek Surabaya (Karsa) mendeklarasikan gerakan tolak politik uang di Buro Cafe, Jalan Sumatra Surabaya, Sabtu (5/12/2020) malam.

Arderio Hukom Ketua Karsa mengatakan, komunitasnya yang berisi generasi milenial Surabaya menolak politik uang jelang pencoblosan 9 Desember mendatang. Selama ini, Karsa juga mendukung Eri Cahyadi-Armudji Pasangan Nomor urut 1 dan

“Anak-anak Surabaya ini ingin memastikan dan menjaga suara di Pilkada Surabaya agar tidak dapat dibeli,” tegas Arderio kepada wartawan usai nobar debat.

Menurut Arderio, suara generasi milenial Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang saat pilkada serentak. Dan, money politics tidak pantas diberlakukan, sehingga anggota komunitas ini akan mengawasi jalannya proses pencoblosan suara.

“Milenial Surabaya akan mengawasi dari hal terkecil dari mulai dari rumah dan kita berangkat ke TPS serta mengedukasi masyarakat dan sekitarnya, bahwa kita harus berani menolak politik uang. Kalau anak muda zaman sekarang bilang berani sliding politik uang,” tukasnya.

Setelah melihat tayangan langsung debat pilkada Surabaya, dan melihat informasi sudah delapan lembaga survei yang memenangkan Eri Cahyadi-Armudji, Karsa percaya diri melihat hasil tersebut dan akan mengajak anak muda lainnya untuk menggunakan hak pilihnya agar tidak golput.

“Anak-anak muda sekarang ada yang apatis terhadap politik atau pilwali, mungkin tidak tertarik. Jadi, kami percaya diri melihat hasil itu banyak anak-anak muda menentukan pilihannya ke ErJi,” ujar Arderio.

Sebagai wadah kreativitas anak muda Surabaya, Karsa bersama ERJ1 menggelar nobar debat publik ketiga pilwali yang mengusung tema pembangunan berkelanjutan. Kali ini, Karsa bersama ERJ1 tidak hanya menggelar nobar, namun juga mengadakan deklarasi anti money politic.

Bukan tanpa sebab, deklarasi untuk melawan politik uang ini dianggap sebagai fenomena mendesak menjelang pilkada yang sudah mengancam pelaksanaan demokrasi di Indonesia, dimana tatanan demokrasi rakyat yang seharusnya diisi dengan adu program hancur oleh pembelian suara rakyat dengan kompensasi materi yang tidak seberapa.

“Adanya politik uang ini juga dapat berpotensi untuk menghasilkan pemerintah yang korup di kemudian hari. Didukung dengan urgensi dari situasi ini yang dapat mengancam masa depan Kota Surabaya, maka KARSA bersama ERJ1 memutuskan untuk mendeklarasikan perlawanan terhadap politik uang menjelang Pilkada Surabaya,” imbuhnya.

Acara nobar dan deklarasi ini turut dihadiri oleh berbagai komunitas anak muda Surabaya. Di antaranya Surabaya Berenerji, Arek Enom Surabaya, Enerji Satu Kasih, Komunitas Mobil Begundals, Taruna Merah Putih, Komunitas Warung Kopi, Sepak Bola Hore, musisi serta beberapa perwakilan dari anak muda Surabaya.

Masing-masing dari komunitas ini juga turut memberikan statement mengenai perlawanannya terhadap praktik politik uang, terkhusus di Surabaya menjelang Pilkada 9 Desember 2020 nanti.

Tidak hanya nobar dan deklarasi, acara kali ini juga diselingi oleh penampilan dari DJ Surabaya sebagai selingan untuk menunggu nobar debat ketiga dimulai. KARSA Bersama ERJ1 berharap bahwa dengan diadakannya nobar debat pilwali ketiga ini, anak muda Surabaya dapat semakin terbuka matanya dan memantapkan diri dengan pilihannya dalam Pilkada hari Rabu mendatang.

Dengan dukungan kepada pasangan calon walikota Eri Cahyadi dan Armudji jika terpilih, pihaknya berharap program pendidikan dan kesehatan gratis, bantuan sosial untuk warga miskin, pembangunan infrastruktur modern dan merata, serta beasiswa kuliah untuk 3.000 anak muda per tahun, serta sederet kebaikan-kebaikan lainnya terus dilakukan. (bid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs