Sabtu, 23 November 2024

NU dan Muhammadiyah Bikin Satgas Pantau Protokol Kesehatan Saat Coblosan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Para pengurus PCNU dan PD Muhammadiyah Surabaya saat menunjukkan surat Seruan Bersama menjelang coblosan Pilwali Surabaya. Foto: Denza suarasurabaya.net

Arif An Sekretaris Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya mengatakan, Muhammadiyah bersama Nahdlatul Ulama akan membentuk Satgas Protokol Kesehatan untuk memantau Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dia mengatakan, Muhammadiyah dan NU di Surabaya sudah menyosialisasikan gerakan pakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M) kepada masing-masing warganya. Karena mereka mendorong penyelenggara.

Terutama bagi KPU sebagai penyelenggara Pemilu, Arif An menegaskan, dua organisasi itu mendorong KPU Kota Surabaya tegas dalam hal penerapan protokol kesehatan saat hari-H pemungutan suara 9 Desember nanti.

“Nanti, InsyaAllah, kami akan memantau pelaksanaannya. Karena kami tidak ingin klaster baru dari pIlkada ini muncul. Sarana prasarana yang disiapkan di TPS itu nanti benar-benar akan kami kontrol,” ujarnya.

Arif An mengatakan, sebenarnya baik NU maupun Muhammadiyah sudah menyarankan kepada pemerintah agar Pilkada ditunda. Tapi pada akhinya keputusan pemerintah tetap melanjutkan Pilkada Serentak 2020.

“Karena ini sudah berlangsung, ya kami ikuti. Kami akan dorong pengetatan pengawasannya. Kami akan turun melihat mana TPS yang tidak memenuhi protokol kesehatan, kami akan minta KPU meninjau dan memperbaiki,” ujarnya.

Untuk itulah, Muhammadiyah dan NU akan mengumpulkan relawan dan membuat Satgas pemantauan ke TPS-TPS di Surabaya. Arif mengatakan, hal ini segera dibahas dalam forum bersama kedua organisasi.

“Nanti Satgas yang kami bentuk akan mengecek (TPS) satu atau dua hari sebelum coblosan. Sekali lagi kami ingin di Surabaya jangan sampai klaster baru muncul dari pelaksanaan pilkada ini,” katanya.(den/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs