Sabtu, 23 November 2024

Tim Reaksi Cepat BPBD Jatim Asesmen Wilayah Rentan Aliran Lahar Dingin Semeru

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Aliran lahar panas erupsi Semeru. Foto: Nurkholis via WA SS

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim melakukan asesmen di wilayah rentan di sekitar aliran lahar dingin Gunung Semeru, Rabu (2/11/2020), agar tidak ada masyarakat setempat yang mendekat.

Satriyo Nurseno Kasi Kedaruratan BPBD Jatim mengatakan, sejak Rabu pagi TRC melakukan asesmen di wilayah Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, yang mana lahar dingin mengalir di lokasi itu.

“Teman-teman mengasesmen wilayah-wilayah yang rentan terkena lagi. Karena di situ sudah penuh lahar dingin. Nanti akan meluber ke mana, teman-teman lagi asesmen di situ,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.

Salah satu tujuan asesmen itu, kata Satryo, timnya perlu mengetahui jalur-jalur evakuasi di wilayah tersebut apabila kembali terjadi guguran lahar dingin. Sebab, sebagian masyarakat pengungsi sudah kembali ke rumah mereka.

“Jadi asesmen itu untuk mengetahui evakuasi tercepat ke mana kalau terjadi lahar dingin lagi. Karena masyarakat setempat yang semalam di pengungsian pagi tadi kembali ke rumah untuk melaksanakan kegiatan masing-masing,” ujarnya.

Satriyo menegaskan, sebenarnya tokoh masyarakat setempat di pengungsian, juga dari pihak Kodim dan Korem Lumajang sudah mengimbau agar sementara waktu ini mereka tidak kembali ke rumah.

“Dari kami (BPBD) juga sudah mengimbau. Tapi mereka tetap pengen (ingin) melaksanakan aktivitas sehari-hari. Karena mungkin jenuh, seharian di pengungsian, tok, ya memang menjenuhkan,” ujarnya.

Masyarakat di sejumlah desa yang rentan dan sudah mendapat peringatan agar sementara waktu mengungsi itu, menurut Satriyo, juga ingin mengecek barang-barang mereka di rumah masing-masing yang ditinggal ke pengungsian.

“Mereka tidak tinggal sepenuhnya di rumah, tidak. Malam mereka akan tetap kembali ke pengungsian di tendanya pemerintah, maupun di tempat pengungsian mandiri di masjid-masjid dan di sekolah,” ujarnya.

Adapun di tenda pengungsian yang didirikan pemerintah daerah setempat di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, dan Desa Oro-Oro Ombo, jumlah pengungsi diperkirakan 550 orang.

“Kemarin 550 (orang). Jadi kebanyakan mereka ngungsi mandiri ke masjid dan sekolah. Teman-teman di lapangan juga masih mendata. Belum terkaver semua. Kami masih berusaha memberi pengertian ke mereka,” ujarnya.

Selain untuk memetakan jalur evakuasi tercepat, asesmen ya dilakukan TRC BPBD Jatim itu juga untuk memetakan daerah yang perlu pemasangan rambu peringatan bagi masyarakat agar tidak mendekati lokasi itu.

Satriyo bilang, lahar dingin yang sekarang memenuhi Sungai Besuk di Desa Curah Kobokan bisa kembali mengalir deras dan meluber ke sekitar lokasi sungai. Apalagi, kawah Gunung Semeru masih ada kemungkinan bergejolak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih memperingatkan warga agar menghindari aliran lava Gunung Semeru.

“Kami akan tetap mengoptimalkan keselamatan warga terkait pengungsian ini. Kami akan membuat rambu-rambu setelah asesmen ini agar masyarakat tidak mendekat di wilayah yang rentan dan rawan,” katanya.(den/dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs