Sabtu, 23 November 2024

Instruksikan Bantuan, Khofifah Juga Minta Masyarakat Waspadai Lahar Panas Saat Hujan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pos kesehatan di lokasi pengungsian di Lumajang, Selasa (1/12/2020). Foto: Istimewa

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menginstruksikan pengiriman bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Semeru sembari mengingatkan warga sekitar waspada lahar panas saat turun hujan deras.

Mantan Menteri Sosial itu sudah memerintahkan BPBD Jatim dan Dinas Sosial gerak cepat mengirim bantuan tenaga, peralatan, juga logistik untuk warga terdampak erupsi terutama para pengungsi.

“Dua tenda pengungsian lengkap dengan light tower sudah dikirimkan. Termasuk tenda pengungsian darurat dan dapur umum sedang kami siapkan,” kata Khofifah di Bandara Juanda Surabaya, Selasa (1/12/2020) pagi

Sekadar diketahui, hari ini Khofifah bertolak ke Palembang untuk menjalankan Misi Dagang. Sebelum berangkat, dia sudah menginstruksikan semua jajaran Pemprov agar tanggap bencana termasuk soal pengiriman bantuan.

Bantuan sembako yang sudah dikirimkan ke lokasi pengungsian di Lumajang terdiri dari 1 ton beras, 500 boks mi instan dan 200 liter minyak goreng. Tambahan gizi 120 paket, dan lauk pauk 120 paket.

“Posko penguatan dari pemprov menyatu di posko pengungsian di lapangan Kamarkajang Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang,” kata Khofifah.

Khofifah mengutip laporan BPBD Jatim bahwa aktivitas erupsi Gunung Semeru meningkat sejak pukul 01.23 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga mengamati munculnya guguran awan panas dengan jarak luncur 2.000 Meter ke arah Besuk Koboan.

Dari data yang terekam di Seismograf, 20 milimeter lahar gempa terjadi. Kondisi itu kemudian semakin meningkat pada pukul 03.00 WIB yang mana pada saat yang sama turun hujan bercampur abu awan panas.

Khofifah mengingatkan masyarakat sekitar mewaspadai potensi letusan yang masih bisa terjadi dengan lahar panas cukup kuat. “Saya mengimbau masyarakat sekitar waspada aliran lahar panas saat hujan deras,” ujarnya.

Terutama kepada masyarakat Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang dan Dusun Rowobaung, Desa Oro-Oro Ombo, di Kecamatan Pronojiwo. Juga masyarakat Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Khofifah meminta agar masyarakat yang tinggal di tiga dusun tersebut segera keluar dari rumah mereka untuk mencari tempat perlindungan yang lebih aman. Mengingat adanya potensi lahar panas terjadi apabila turun hujan.

Bagi masyarakat yang beraktivitas sebagai penambang di aliran DAS Rejali, Besuk Semut dan Besuk Sat, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu meminta agar mereka segera menghentikan aktivitas.

“Pengungsi warga berada di Pos Gunung Sawur, SD Supiturang, dan masjid terdekat,” lanjutnya.

Selain tenda dan bantuan logistik, Khofifah juga meminta jajarannya mengirimkan perlengkapan pencegahan penyebaran Covid-19. Antara lain hand sanitizer, disinfektan, juga masker.

“Bantuan tersebut kami arahkan langsung ke tempat pengungsian. Tentu semua kami koordinasikan dengan Bupati Lumajang,” jelas Gubernur Khofifah.

Dia mengatakan, seluruh bantuan tenaga, perlengkapan, dan logistik dari Pemprov Jatim adalah langkah awal kesigapan Pemprov Jatim dalam menangani bencana alam.

“Nanti akan ada bantuan-bantuan yang akan dikirimkan secara bertahap sesuai kebutuhan di lapangan. Tetapi team leader-nya tetap Bupati Lumajang,” ujarnya.

Data sementara BPBD Jatim, ada 500 warga terdampak erupsi Gunung Semeru yang harus mengungsi. Secara umum, Khofifah menyatakan untuk sementara ini sudah aman.

“Informasi dari tim di lapangan material sudah tidak mengalir, meskipun masih ada bau belerang. Tetapi semua pihak harus waspada, khawatirnya terjadi aliran lahar panas saat hujan,” ujarnya.(den/dfn/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs