Strategi jemput bola dengan mendatangi penyintas Covid-19, dilakukan PMI Surabaya sebagai satu di antara upaya menjaga ketersediaan stok plasma konvalesen.
Seperti yang pernah di lakukan di kantor Suara Surabaya Media, PMI Surabaya melakukan screening awal pada sejumlah penyintas Covid-19, dan mendapatkan 4 penyintas yang siap mendonorkan plasma konvalesen.
Demikian juga yang dilakukan di sebuah instansi di Surabaya, tim PMI Surabaya mencatat sekurangnya 15 penyintas Covid-19 yang bersedia menjadi pendonor plasma konvalesen di UTD PMI Surabaya.
“Ternyata lumayan efektif. Dengan mendatangi langsung para penyintas ada kesediaan untuk ikut screening awal donor plasma konvalesen. Karena itu kami terus melakukan strategi ini, agar penyintas mau jadi pendonor plasma konvalesen,” terang dr. Martono Adi Kabid Layanan dan Humas PMI Surabaya, Selasa (1/12/2020).
Namun demikian, ditegaskan dr. Martono Adi bahwa pihaknya tidak dapat bekerja sendirian dalam upaya mengajak penyintas Covid-19 menjadi pendonor plasma konvalesen. Dibutuhkan pihak lain yang ikut mendorong pelaksanaannya di lapangan.
“Tentunya kami tetap butuh dukungan pihak-pihak terkait, mulai dari rumah sakit, instansi tempat penyintas bekerja, sampai dengan masing-masing penyintas. Karena ini penting, dan tidak bisa dikerjakan sendiri. Kami tetap butuh dukungan banyak pihak,” tegas Martono.
Menjadi pendonor plasma konvalesen memang wajib mengikuti persyaratan yang rumit. Selain pernah terpapar, Covid-19, pendonor wajib mengikuti screening awal dan tahapan pemeriksaan kesehatan. Memang berbeda dengan persyaratan untuk donor darah.
Martono mengingatkan karena itu pihaknya memilih strategi jemput bola agar penyintas tidak direpotkan.
“Kami datang untuk screening awal. Jika penyintas memenuhi syarat, maka penyintas bisa mendonorkan plasma konvalesen di unit transfusi darah PMI Surabaya. Karena peralatan untuk donor plasma konvalesen ada di sana, dan sampai saat ini peralatan itu belum memungkinkan dibawa keluar, mohon maaf, ” tambah Martono.
Sementara itu, khusus untuk plasma konvalesen, sampai saat ini ditegaskan dr. Martono Adi tidak ada stok. Dikarenakan setiap kali plasma konvalesen terkumpul, sebagai hasil donasi para penyintas, langsung didistribusikan pada yang membutuhkan.
“Stok langsung kosong, karena langsung didistribusikan pada yang membutuhkan. Karena itu, semoga dengan jemput bola kami punya stok plasma konvalesen,” pungkas Martono. (tok/ang)