dr Dodo Anondo Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Jatim mengingatkan kembali bahwa Covid-19 dapat menimpa siapa saja. Tidak melihat itu lansia, anak-anak, atau latar belakangnya, siapapun bisa saja terpapar Covid-19.
dr Dodo mencontohkan, ia harus kehilangan teman sejawatnya yaitu dr Samsul Arifin Dirut RSI Surabaya. Almarhum merupakan salah satu tenaga kesehatan yang meninggal dunia karena Covid-19.
“Jadi virus ini tidak memilih orang. Walaupun kita harus percaya bahwa itu takdir Allah, tapi kita juga harus berusaha untuk menghindari penyakit itu,” kata dr Dodo kepada Radio Suara Surabaya, Senin (30/11/2020).
Hasil survei selama ini, lanjut dr Dodo, memang menunjukkan bahwa Covid-19 paling banyak menyerang lansia dan pasien dengan komorbid. Namun demikian, juga tidak sedikit Covid-19 menyerang usia muda. Hal itu merata terjadi pada siapa saja.
dr Dodo berharap, masyarakat ikut prihatin dalam kondisi pandemi ini. Salah satunya, dengan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Mulai dari menggunakan masker, membiasakan cuci tangan, menghindari kerumunan, dan jaga jarak.
Menanggapi soal kasus Covid-19 yang akhir-akhir ini kembali meningkat, dr Dodo mengingatkan agar kegiatan sosialisasi disiplin protokol kesehatan terus digalakkan. Terutama institusi yang saat ini masih mempekerjakan karyawannya untuk selalu menjalankan protokol kesehatan.
“Memang banyak umur lansia, tapi tetap semua merata ada yang kena Covid-19. Artinya apa? Ya semua harus mengikuti protokol kesehatan secara disiplin. Ayo prihatin di masa sekarang. Kalau memang tidak penting sekali, gak usah kemana-mana. Setiap habis bepergian, sampai di rumah semua baju dan aksesoris dilepas lalu sterilkan atau dicuci. Kemudian mandi, baru berkumpul dengan keluarga,” jelasnya.
“Sekali lagi, kita tidak punya senjata yang ampuh untuk menangani Covid-19 ini. Maksudnya, kita tidak tahu lawan kita di mana, arahnya ke mana, dan menuju ke siapa. Kita sebagai orang yang tahu protokol kesehatan, ayo kita jalankan dengan disiplin,” pungkasnya. (ang)