Sabtu, 23 November 2024

Emak-Emak Bela Risma Usai Video ‘Hancurkan Risma’ Viral

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Puluhan orang yang mengatasnamakan Emak-emak Surabaya menggelar aksi ‘Bela Bu Risma’ di depan Balai Kota Surabaya, Jumat (27/11/2020). Foto: Istimewa

Puluhan orang yang mengatasnamakan Emak-emak Surabaya menggelar aksi ‘Bela Bu Risma’ di depan Balai Kota Surabaya, Jumat (27/11/2020).

Mereka memberikan dukungan kepada Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya karena telah dihujat oleh oknum kelompok massa pendukung salah satu paslon dalam Pilkada Surabaya.

Dari video yang beredar di media sosial, tampak puluhan orang mengangkat dua jari sambil meneriakkan yel-yel yang bernada hujatan kepada Risma.

“Hancur-hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur-hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak puluhan orang dalam video yang beredar di media sosial tersebut.

Atas dasar itulah yang membuat emak-emak di Surabaya merasa sakit hati dan geram. Mereka pun lantas menggelar aksi dukungan ‘Bela Bu Risma’ dan ‘Lawan Premanisme’.

Massa yang berjumlah sekitar 50 emak-emak tersebut, juga membawa beberapa poster yang berisi dukungan kepada Risma.

“Bu Risma simbol keberhasilan Suroboyo. Sopo sing arep koen ancurno??? (siapa yang akan anda hancurkan). Emak-emak Suroboyo??? Ikiloh musuhmu!!! (Ibu-ibu Surabaya??? Iniloh musuhmu) Emak-emak Suroboyo,” begitu isi salah satu tulisan dalam poster yang dibentangkan massa.

Renny Anjani Kordinator Aksi dalam orasinya mengatakan, hanya orang-orang tak beretika yang mau menghancurkan Risma tidak melihat hasil buah karya Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu, yang telah membangun Kota Pahlawan dengan hati dan segenap jiwa raganya.

“Kita masyarakat Surabaya dengan ketulusan hati menikmati buah karya pembangunannya. Ya Bu Risma! Wanita tangguh itu membangun Surabaya tidak hanya sekadar badannya. Tetapi Jiwa Surabaya dibangun dengan hatinya pula,” kata Anjani.

Anjani pun mempertanyakan apakah pantas orang-orang yang katanya beradab dan berjiwa satria menghujat seorang wanita yang sudah membangun Surabaya dengan kata-kata tak beretika. Bagi

Anjani, mereka tidaklah sadar bahwa yang dihujat itu adalah seorang ibu yang memimpin Surabaya dengan bijaksana.

“Lisanmu menunjukkan ketidakpantasan sebagai warga kota yang bermartabat! Bu Risma itu ibumu, juga ibuku, ibu kita semua warga Surabaya yang hendak kalian hancurkan,” tegas dia.

Menurut Anjani, saat ini sudah tidak zamannya lagi premanisme. Maka dari itu, ia berharap agar para oknum itu berhenti menghujat dan menghina Wali Kota Risma. Karena, bagi dia, hal itu sama saja dengan menghujat Ibu mereka sendiri.

“Kita emak-emak Suroboyo memaafkanmu. Sebab kita yakin kalian lahir dari seorang ibu. Jadilah manusia yang bermartabat,” tandasnya.

Sebelumnya, sebuah video para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cawali Surabaya nomor urut 2, berisi nyanyian ‘Hancurkan Risma’ viral di sejumlah grup percakapan WhatsApp.

Dalam video berdurasi 19 detik itu, para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan bagian reff lagu ‘Menanam Jagung’ ciptaan Ibu Sud yang diganti liriknya. Lirik lagu dalam reff itu diubah berisi tentang penghancuran Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Dalam video itu, juga tampak Mat Mochtar, kader senior PDI Perjuangan yang telah dipecat DPP PDI Perjuangan, karena dianggap tidak patuh pada keputusan Megawati Soekarno Putri Ketua Umum DPP PDIP yang merekom Eri Cahyadi-Armudji sebagai paslon yang diusung PDIP di Pilwali Surabaya. Mat Mochtar dianggap membelot karena telah mendukung Machfud Arifn-Mujiaman rival Eri Cahyadi-Armudji.

Dikonfirmasi suarasurabaya.net, Kamis (26/11/2020) Mat Mochtar membenarkan kalau di dalam video itu adalah dirinya dan para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman.

“Hancur, Hancur, Hancurkan Risma, Hancurkan Risma sekarang juga. Karena pak Mochtar sudah dipecat, pak Mochtar dipecat gara-gara Risma. Lak ngono ta,” ujar Mat Mochtar mengulangi nyanyiannya yang di video viral.

Mat Mochtar bilang, alasan melakukan hal itu karena kecewa dengan Risma yang lebih memilih Eri Cahyadi dari pada Whisnu Sakti Buana untuk dicalonkan Wali Kota penggantinya.

Lapo gak onok gawene ngekei rekom Eri. Whisnu itu kan kader partai, pejuang partai, loyal pada partai. Mulai partai susah sampai sekarang tetap loyal. Jadi Wakil Wali Kota dua periode,” katanya.(bid/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs