Sabtu, 23 November 2024

Pengamat Sebut Energi Batu Bara Masih Jadi Pilihan Rasional untuk Pengadaan Listrik

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Foto udara tempat penumpukan sementara batu bara di Muarojambi, Jambi. Foto: Antara

Budi Santoso Ketua Umum Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia-Ikatan Ahli Geologi Indonesia (MGEI-IAGI) menilai penggunaan energi dari batu bara masih menjadi pilihan rasional untuk pengadaan listrik di Indonesia.

Budi dalam pernyataannya yang dilansir Antara, Rabu (25/11/2020), mengatakan energi fosil ini masih diandalkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik karena lebih efisien, stabil dari sisi pasokan, dan harga yang lebih murah.

“Sangat rasional kalau kita mengendalikan energi batu bara,” katanya.

Ia menambahkan kemajuan teknologi juga menjadikan batu bara tidak lagi merupakan energi kotor karena saat ini ada cara pengolahan yang membuat abu keluaran rendah dengan sulfur yang terkendali.

Menurut dia, hasil penelitian menyimpulkan bahwa teknologi pembangkit listrik batu bara telah sanggup menangkap debu dengan ukuran di bawah lima mikron serta teknologi desulfurisasi dapat mengatasi buangan gas asam.

“Teknologi modern pembangkit sudah sangat maju. Emisinya secara ketat dikontrol jauh bahkan jauh lebih kecil dari 5 mikron. Padahal, debu-debu di jalan itu antara 5-15 mikron,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Wiluyo Kusdwiharto Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia mengatakan produksi listrik yang murah akan mendorong penyediaan listrik ke masyarakat, industri, dan bisnis yang kompetitif, serta akan menjadi daya tarik bagi industri.

Ia menambahkan untuk pemenuhan listrik tersebut, negara harus memenuhi prinsip kecukupan, keandalan, keberlanjutan, keterjangkauan, dan keadilan, apalagi tarif listrik menjadi salah satu penentu kemudahan berbisnis.

Wiluyo mengakui batu bara masih merupakan bahan bakar utama pembangkit listrik di Indonesia yaitu mencapai 60 persen. Namun, pembangkit tersebut sudah makin ramah lingkungan karena menggunakan teknologi pengolahan yang modern. (ant/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs