dr. Brahmana Askandar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya pada Rabu (25/11/2020) mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 naik tiga sampai empat kali dibanding September 2020.
“Peningkatannya sangat nyata. Laporan teman-teman dokter di rumah sakit rujukan, terutama di ruang isolasi perawatan Covid-19, satu sampai dua minggu terakhir ini trennya sangat meningkat,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya.
dr. Brahmana menjelaskan, pada Agustus-September tingkat keterisian rumah sakit rujukan sempat turun ke angka terendah. “Tingkat keterisiannya tinggal 30 persen, sekarang mulai meningkat lagi. Bahkan kapasitas ventilator beberapa rumah sakit rujukan besar sempat tinggal separuh sekarang hanya tinggal satu, satu gitu,” kata dia,
Dia memperkirakan, penyebab kenaikan tingkat keterisian rumah sakit rujukan adalah semakin lengahnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sosialnya.
“Penyebab pastinya mungkin ahli epidemiologi lebih mengerti. Perkiraan kami, protokol kesehatan yang belum dipenuhi. Bahkan dokter sendiri kadang lengah dalam aktivitas sosialnya,” ungkapnya.
Lamanya pandemi, kata Brahmana, menimbulkan kelelahan mental dan kebosanan yang berujung pasrah. Meski demikian, masyarakat harus tetap mengusahakan penerapan protokol kesehatan secara maksimal. Tetap hati-hati saat berkerumun. Terkadang masyarakat lengah. Awalnya pakai masker lalu terasa tidak enak, maskernya diturunkan, mengngobrol sambil makan.
Apalagi setelah ini ada Pilkada, libur panjang, dan sekolah masuk. “Sekolah perhatikan kesehatan guru dan orang tua yang punya komorbid. Bukan karena warna areanya hijau, kuning, oranye, atau merah, tapi interaksi,” ujarnya.
Belakangan ini, menurut Brahmana, juga ada perubahan karakteristik pasien yang datang atau dirujuk ke rumah sakit. “Baru ke rumah sakit kalau kasusnya sudah berat. Kemungkinannya ada dua. Pertama tanpa gejala tiba-tiba berat atau waktu gejalanya masih ringan dirawat di rumah,” kata dia.
Brahmana lantas mengingatkan, pandemi Covid-19 belum selesai dan semua orang harus sabar dan jangan lengah. Tetap patuhi protokol kesehatan dan membatasi diri saat beraktivitas, seperti tidak mendatangi kerumunan atau tempat ramai orang. Apalagi saat angka kasus terkonfirmasi harian naik hingga ribuan.(iss/ipg)