dr. Makhyan Jibril Tim Pakar Gugus Tugas Provinsi Jawa Timur mengatakan klaster keluarga mendominasi peningkatan kasus positif Covid-19 di Jatim pascalibur panjang akhir bulan Oktober lalu.
“Salah satu penyebabnya setelah libur panjang. Dua minggu setelahnya kasus naik karena masa inkubasinya kan dua minggu. Dan ini biasanya terjadi di daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata atau orangnya yang berangkat berwisata. Rata-rata yang muncul klaster keluarga,” jelas dr. Jibril saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (24/11/2020).
“Long weekend ketemu keluarga yang gak pernah ketemu, biasanya kan mungkin langsung lengah buka masker. Sehingga itu menjadi risiko yang lebih tinggi,” imbuhnya.
Penambahan ini menurutnya terjadi di daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata.
Momen libur panjang dan cuti bersama bulan lalu, diakuinya membuat Tim Gugus Tugas Jatim waswas. Kecemasan itu terbukti, dari kasus aktif sebanyak 3,96 persen pada dua minggu lalu meningkat menjadi 4,44 persen, naik 5 persen per hari ini.
Akibatnya sejumlah rumah sakit mengalami tren peningkatan pasien Covid-19.
“Kondisi di Rumah Sakit Lapangan dari biasanya 80-90 jadi 198 pasien per hari ini. (Peningkatan) belum terjadi serentak di semua rumah sakit tapi beberapa rumah sakit menunjukkan adanya tren peningkatan. Sebelum bulan November 38%, sekarang 44-45%,” kata dia.
Jibril berharap, masyarakat dapat lebih memperhatikan protokol kesehatan agar dapat melindungi diri sendiri dan orang lain.
Sementara itu, Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur mencatat sampai Selasa (24/11/2020) pukul 16.00 WIB, pasien sembuh bertambah 257 orang sehingga total pasien sembuh menjadi 52.546 orang. Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 354 orang sehingga totalnya menjadi 59.398 orang. 2.637 orang di antaranya dirawat di rumah sakit. Pasien meninggal dunia pada hari ini bertambah 31 orang sehingga totalnya menjadi 4.215 orang.
Cek data perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Timur per Selasa (24/11/2020) pukul 16.00 WIB selengkapnya di sini.(dfn/iss)