Inovasi dan kreatifitas menjadi kunci untuk bisa keluar dari masa sulit di saat pandemi. Inilah yang menjadi faktor pendorong M. Fajar Firsada owner BTWO merancang dan penciptakan sejumlah produk perlengkapan bersepeda seperti roller bike dan tempat penyimpanan sepeda.
“Sebenarnya basic saya di event. Tapi karena pandemi, saya tidak bisa bekerja. Dan terinspirasi dari hobi, akhirnya saya berkreasi membuat produk ini,” aku Fajar saat ditemui di INAPRO Expo 2020 yang digelar Kadin Jatim di Grand City Surabaya, Sabtu (21/11/2020).
Produk yang pertama dibuat adalah produk roller bike. Produk ini didedikasikan bagi para pesepeda yang pada awal pandemi Covid-19 tidak bisa lagi leluasa menganyuh sepeda mereka di jalanan karena adanya pembatasan.
“Awalnya saya pribadi dan teman-teman adalah pecinta sepeda. Sebelum pandemi kami selalu bermain sepeda. Di masa pandemi kami sempat takut keluar. Dan saya mencoba berfikir bagaimana tetap bisa istiqomah bersepeda tanpa harus keluar rumah. Akhirnya saya menciptakan roller bike,” kata Fajar bercerita.
Awal pandemi, produk ini sangat diminati konsumen. Dalam sebulan, ia mampu menjual puluhan unit baik secara online maupun offline. Tetapi dengan mulai dibukanya kembali aktifitas warga, peminat produk ini menyusut. Kalaupun ada yang membeli, hanya untuk latihan, misalnya akan mengikuti balap sepeda.
“Melihat besarnya minat bersepeda masyarakat, akhirnya saya kemudian menciptakan produk baru yang baru saya launching sekarang, yaitu kotak penyimpanan sepeda atau suitable,” tambahnya.
Produk ini terinspirasi dari semakin mahalnya nilai sepeda yang harus dibayar oleh masyarakat untuk bisa memilikinya serta kecintaan mereka terhadap sepeda yang dimiliki.
“Kalau biasanya habis bersepeda langsung digeletakkan di sembarang tempat, sekarang tidak lagi. Selain nilainya cukup fantastis, mereka juga menjadi sangat sayang. Penyimpanan ini sangat pas dan cocok digunakan untuk menyimpan dan juga bisa untuk pajangan di rumah. Sepeda juga menjadi lebih terawat,” ungkap alumnus SMA 5 tersebut.
Karena cukup unik dan menarik, wajar jika banyak pengunjung yang akhirnya tertarik. Di hari pembukaan pameran INAPRO 2020 misalnya, produk ini sudah dipesan oleh hampir 10 orang dalam sehari.
Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin mengatakan bahwa pandemi memang banyak memunculkan pelaku UMKM baru. Mereka yang awalnya bekerja formal, karena pandemi mengalami pemutusan hubungan kerja dan akhirnya membuat usaha sendiri.
“Mereka inilah yang butuh kita bantu. Memberikan pelatihan mulai dari bagaimana menjaga kualitas hingga bagaimana mengemas produk dengan baik. Dalam hal ini, Dekranasda Jatim bersama 11 Dinas di lingkungan Pemprov Jatim terus melakukan pelatihan dan bimbingan karena UMKM bagi Jatim adalah tulang punggung yang kontribusinya sangat besar terhadap ekonomi,” pungkasnya.(tin)