Warga melaporkan ke Bawaslu terkait adanya paket bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diduga digunakan untuk kampanye Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno paslon nomor urut 2 di Pilkada Surabaya 2020.
Perihal beredarnya foto pemberian bantuan sembako tersebut, Lucy Kurniasari Anggota DPR RI dari Partai Demokrat mengungkapkan, kalau pemberian bantuan dari BNPB memang ada. Bantuannya sejumlah 10 ribu paket berupa Bahan Pangan Tambahan (BPT) untuk warga terdampak pandemi Covid-19. Kementerian Kesehatan juga memberi bantuan 20 ribu paket BPT. Paket BPT untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan.
“Saya sebagai Anggota DPR RI menyalurkan bantuan tersebut kepada warga Surabaya yang benar-benar terdampak. Bantuan juga diberikan kepada warga yang benar-benar tidak mampu. Tujuannya agar beban berat terdampak Covid-19 dapat berkurang,” ujar Lucy dalam keterangan tertulis, Jumat (20/11/2020)
Lucy bilang, dalam mendistribusikan paket bantuan tersebut, dia melibatkan relawan dan kader Partai Demokrat yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya.
Dalam Pilkada Surabaya 2020 ini, Partai Demokrat merupakan salah satu parpol pengusung Machfud Arifin-Mujiaman.
“Karena dalam jumlah yang banyak, saya membagikan paket tersebut melalui relawan dan kader partai yang tersebar di 31 kecamatan. Para relawan dan kader baru diberi bantuan paket itu setelah menunjukkan data warga yang terdampak Covid-19. Jadi, pembagian paket BPT dan sembako semata bersifat sosial. Siapa saja warga Surabaya yang memenuhi kriteria terdampak Covid-19 diberi bantuan paket tersebut,” jelas Lucy.
Lucy mengatakan, pihaknya tidak pernah membedakan warga Surabaya dari aliran politiknya dalam penyaluran bantuan.
Seperti diketahui, beredar foto paket bantuan BNPB diduga digunakan untuk kepentingan kampanye Machfud Arifin-Mujiaman Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 2.
Di sejumlah grup percakapan WhatsApp beredar dua foto. Foto satu truk besar yang mengangkut paket bantuan BNPB. Bak truk tersebut penuh dengan paket bantuan yang dikemas dalam tas warna putih dengan logo dan tulisan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta tulisan ‘Bantuan Dana Siap Pakai BNPB’.
Sedangkan pada foto yang kedua, terdapat tiga orang memakai kaus kampanye Machfud Arifin dan Mujiaman tengah membawa paket bantuan tersebut sembari berpose salam dua jari, yang merujuk pada paslon nomor urut 2.
Sementara itu, Muhammad Agil Akbar Ketua Bawaslu Surabaya membenarkan adanya pelaporan dugaan bantuan dari BNPB yang dipakai sebagai alat kampanye oleh kandidat di pilkada Surabaya. Bawaslu akan menginvestigasi masalah ini, karena jika memang ada penyalahgunaan bantuan dari BNPB, maka ada konsekuensi hukumnya.
“Iya laporan diterima hari ini oleh Bawaslu. Kami masih mengkaji unsur dugaan pelanggarannya. Masih kami dalami,” ujarnya.
Imam Syafi’i Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno angkat bicara. Menurutnya, tuduhan itu aneh dialamatkan ke Paslon nomor 2. Apalagi, pasangan Machfud-Mujiaman sama sekali tidak memiliki akses ke BNPB. Malah menurutnya justru pasangan Eri-Armudji yang didukung Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya yang lebih mungkin memiliki akses ke BNPB.
“Masuk akal apa nggak? Yang punya akses ke BNPB siapa? Kan penguasa, kepala daerah dan perangkat-perangkatnya. Justru kami aneh gitu loh yang punya akses ke situ ya nomor 1 kok sekarang yang dituduh nomor 2, gak masuk akal,” ujar Imam. (bid/dfn/ipg)