Sabtu, 23 November 2024

200 UKM Jatim Ikut Pameran Hybrid INAPRO 2020

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Penandatanganan kerja sama antara Kadin Jatim dengan Provinsi Jatim tentang pengembangan ekonomi Jatim. Foto: Kadin Jatim

Sebanyak 200 pelaku usaha UKM unggulan Jawa Timur mengikuti INAPRO Expo 2020. Acara ini digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur dengan PT. Amara Satu Raya atau One Event menggunakan sistem hybrid. INAPRO EXPO Offline pada tanggal 19 sampai dengan 22 November di Grand City, Surabaya dan INAPRO Virtual Expo dapat di kunjungi melalui webiste ProdukLokal.com.

Adik Dwi Putranti Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menegaskan, Kadin Jatim berkomitmen kuat untuk terus membantu menggerakkan kembali ekonomi Jatim yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Pameran ini kami harapkan mampu secara konkret mendukung konsep Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), yang diresmikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 14 Mei 2020 lalu,” tegas Adik saat pembukaan pameran INAPRO Expo 2020 di Grand City Surabaya, Kamis (19/11/2020).

Dalam pameran ini ada 127 stan pameran dengan kategori produk pameran, Fashion, Craft, Accessories, Furniture, Food & Beverages, Agriculture, dan lainnya. Juga digelar beberapa kegiatan pendukung, di antaranya Jatim Travel Mart dan FAM Trip Buyer Meet Seller, yang telah berlangsung sejak tanggal 17 November 2020 dan diikuti oleh 30 Buyer dari beberapa provinsi di Indonesia.

Adik berharap, pameran ini akan memberi sentimen positif dalam rangka memperkuat potensi ekonomi domestik. Serta mendorong konsumsi masyarakat khususnya terhadap produk-produk lokal. Ia juga berharap INAPRO Expo 2020 dapat menjadi langkah awal dalam memulai Pemulihan Ekonomi Nasional khususnya di Jawa Timur, dan dapat menjadi kalender kegiatan tahunan.

“Kadin Jawa Timur optimistis terhadap prospek pemulihan ekonomi ke depan. Karena jika kita lihat data triwulan ke triwulan, ekonomi Jatim sudah tumbuh 5,89 persen pada triwulan III/2020 jika dibandingkan dengan triwulan II/2020,” tambahnya.

Untuk itu, UMKM sebagai bagian dari sektor ekonomi yang berkontribusi besar terhadap kinerja ekonomi Jatim harus mendapat perhatian utama untuk mewujudkan pemulihan ekonomi yang tepat dan inklusif. “Karena UMKM menyumbang 54 persen PDRB Jawa Timur yang jumlahnya Rp551 triliun. UMKM juga menyerap sekitar 90 persen dari total 22,2 juta angkatan kerja di Jawa Timur,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kadin Jatim dengan Provinsi Jatim tentang pengembangan ekonomi Jatim.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menegaskan bahwa penguatan pasar dalam negeri melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia menjadi sebuah keniscayaan ditengah kondisi ekonomi yang tidak stabil akibat hantaman pandemi Covid-19.

“Energi untuk bisa bangun dan bangkit terus kita lakukan dengan berbagai penguatan dan sinergitas. Dan kali ini komandannya adalah pak Adik Dwi Putranto. Saya mengucapkan terimakasih. Kita juga beberapa kali sudah melakukan misi dagang secara virtual, dibantu Bank Indonesia, membangun komunikasi dengan berbagai diaspora di banyak negara. Ini artinya, ada semangat 45 yang terus dibangun pengusaha di seluruh Jatim,” tegas Khofifah.

Khusus terkait Gerakan Bangga Buatan Indonesia, presiden Joko Widodo telah memberikan amanat kepada seluruh Kepala Daerah agar belanja Rp 2,5 miliar kebawah diwajibkan untuk bisa serap produk usaha mikro. Dan belanja diatas Rp 2,5 miliar, presiden telah memberikan mandat kepada tim pengadaan barang dan jasa, baik pusat maupun daerah untuk menyerap produk usaha kecil dan menengah.

“Ini yang menjadi PR kita bersama adalah bagaimana menjadikan fitur dan aplikasi yang telah dikembangkan tersebut mudah ditemukenali dan diakses oleh pengusaha mikro kecil dan menengah,” tegasnya.

Untuk penguatan UMKM, mantan Menteri Sosial tersebut meminta kepada seluruh pihak, khususnya Kadin Jatim untuk bersama-sama ikut melakukan pendampingan dan peningkatan UMKM di Jawa Timur.

Sementara itu, Erik Hidayat Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Kreatif Kadin Indonesia, mengatakan bahwa kinerja ekonomi Indonesia telah menunjukkan perbaikan. Data Badan Pusat Statistim (BPS) menunjukkan, neraca perdagangan Indonesia telah mengalami surplus Rp 3,61 miliar lebih, lebih tinggi dari sebelumnya sebesar Rp 2,44 miliar.

“Ini menggambarkan tanda-tanda pemulihan ekonomi semakin nyata. Dan ini merupakan momentum untuk meningkatkan kinerja ekspor dalam negeri. Dan pameran INAPRO 2020 yang digelar oleh Kadin Jatim ini akan berkontribusi terhadap ekspor Jatim,” pungkas Erik.(iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs