Sabtu, 23 November 2024

Masyarakat Wajib Paham Residu Rumah Tangga

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Dr. Eddy S Soedjono saat jadi keynote speaker pada webinar peringatan World Toilet Day 19 November gelaran Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Menyoal sampah atau limbah rumah tangga, sebaiknya dipahami lebih mendalam oleh masyarakat sebagai residu.

“Karena jika disebut residu maka itu memberikan kemudahan untuk dilakukan pengolahan kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat. Masyarakat harus memahami itu, ” terang Dr. Eddy S Soedjono, pakar sanitasi dan dosen ITS, Kamis (19/11/2020).

Lebih lanjut Eddy menyebut bahwa residu yang dihasilkan rumah tangga dalam hal ini yang diproduksi oleh manusia, di sejumlah negara diolah menjadi gas atau bahkan listrik.

Dengan penggunaan dan pembuatan jamban secara benar, lanjut Eddy justru akan memudahkan pengolahan kembali residu tersebut menjadi bermanfaat. “Masyarakat memang perlu lebih dalam memahami soal ini, ” tambah Eddy.

Di Singapura misalnya, residu rumah tangga dikelola sedemikian rupa menghasilkan tenaga listrik yang tidak kecil. Hal itu dimulai dari rumah-rumah dengan satu di antaranya membangun sarana sanitasi yang benar sekaligus memberikan pemahaman pada masyarakatnya.

Jika residu rumah tangga juga jadi bagian penting kesadaran untuk dapat dikelola dan memberikan manfaat bagi masyarakat, maka sejak awal masyarakat juga dipahamkan tentang sistem pembangunan toilet atau jamban yang benar.

“Ada sistem yang benar dan jika dilakukan mampu merubah residu rumah tangga menjadi bermanfaat. Termasuk pemilihan penggunaan septik tank. Karena itu masyarakat juga perlu dipahamkan. Ini penting, ” tegas Eddy.

Webinar dalam rangka peringatan World Toilet Day 19 November, Kamis (19/11/2020) digelar Universitas Katolik Darma Cendikia (UKDC) Surabaya, menghadirkan Dr. Eddy S Soedjono pakar sanitasi, dosen ITS sebagai keynote speaker bersama Prof. Johan Silas.

Sebagai satu di antara upaya membangkitkan kesadaran masyarakat pada manfaat dan pentingnya toilet atau jamban, Eddy berpesan perlu kiranya milenial saat ini dengan memanfaatkan gadget memotret toilet atau jamban sebagai bentuk kepedulian.

“Dengan gadget para milenial bisa memotret toilet dimana saja. Fasilitas umum, restoran, hotel atau dimanapun sebagai kepedulian pada toilet yang bersih. Di satu sisi ini bisa jadi report bagi pemerintah, instansi atau masyarakat sendiri, ” pungkas Eddy. (tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs