Eri Cahyadi-Armudji Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1 tidak melakukan persiapan khusus menghadapi debat kedua nanti malam. Ahmad Hidayat Juru Bicara Eri Cahyadi-Armudji mengatakan, tema debat kali ini dinilai sudah akrab bagi mereka.
Menurut Ahmad, baik Eri maupun Armudji tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa. Keduanya masih menyapa warga dan menawarkan program-program kampanye.
“Paslon nomor 1 tetap melakukan aktivitas seperti biasa, tidak ada persiapan khusus. Insyaallah kami sudah memahami kondisi dan apa yang akan disampaikan nanti saat debat. Paslon akan menyampaikan dan sudah menampung aspirasi masyarakat,” ujarnya, Rabu (18/11/2020).
Berkaitan dengan tema debat yakni “Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya,” Eri telah menyiapkan kenaikan insentif bulanan para kader kesehatan dan lingkungan. Menurutnya, mereka kader memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan di lingkungan warga.
Kenaikan insentif yang dijanjikan yakni Kader Ibu Pemantau Jentik (Bumantik) dari Rp120 ribu ke Rp400 ribu. Kader Posyandu Lansia dan Kader Posyandu Balita dari Rp60 ribu ke Rp400 ribu, Kader Lingkungan dari Rp150 ribu ke Rp300 ribu, Kader Posbindu, Kader Paliatif, Kader Kelurahan Siaga dan Kader TB dari Rp30 ribu ke Rp100 ribu. Juga memberikan BPJS Kesehatan kepada mereka.
“Beliau-beliau berperan menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas lingkungan warga. Kita semua berutang budi kepada para kader kesehatan dan kader lingkungan. Karena peran beliau-beliau, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Surabaya turun drastis,” terang Eri.
Sebelumnya, Nur Syamsi Ketua KPU Surabaya mengatakan teknis debat publik kedua ini tidak jauh beda dengan debat pertama. KPU Surabaya telah menunjuk lima panelis dari perguruan tinggi yakni 1 orang dari Unesa, 1 orang dari UINSA, 2 orang dari Unair dan 1 orang dari ITS.
Debat dimulai pukul 19.00 WIB disiarkan di dua stasiun TV dan dimoderatori Chaterin Elissen. “Satu jam sebelum debat dimulai, semua paslon sudah harus hadir di lokasi debat,” katanya.
Sementara itu, AKBP Hartoyo Wakapolrestabes Surabaya menegaskan, tidak akan memberikan toleransi bagi pendukung semua pasangan calon. Kalau ada pendukung berkerumun di area Dyandra maka langsung dibubarkan.
“Kami sudah memberi imbauan jangan ada pendukung. Kalau ada pendukung akan kami bubarkan. Di hotel kemarin kan (pendukung) tetap kita usir, tidak ada toleransi,” ujarnya.(bid/dfn/lim)