Sabtu, 23 November 2024

Lumajang Balik Merah Diduga karena Rendahnya Kepatuhan Masyarakat Pakai Masker

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Lumajang menjadi satu-satunya zona merah di Peta Risiko Covid-19 sejak Senin (16/11/2020). Foto: Peta Risiko Covid-19 covid19.go.id

Kabupaten Lumajang kembali ditetapkan sebagai daerah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19 sejak Senin (16/11/2020). Pewarnaan peta risiko pun mengubah Lumajang sebagai zona merah.

Dokter Makhyan Jibril Al-Farabi Juru bicara Satgas Covid-19 Jawa Timur bilang, lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan di Lumajang mencapai 105 kasus. Padahal pada pekan sebelumnya maksimal 50 kasus.

“Biasanya kasus mingguan di Lumajang antara 40 sampai 50 kasus baru. Tapi per minggu kemarin jumlahnya mencapai 105 kasus Covid-19 positif,” kata Jibril dikonfirmasi suarasurabaya.net, Rabu (18/11/2020).

Tidak hanya lonjakan jumlah kasus terkonfirmasi positif, Jibril mencatat, Lumajang juga mengalami kenaikan angka kematian. Sepekan terakhir sejak 9 November sampai 15 November kematian di Lumajang meningkat dua kali lipat.

“Biasanya Lumajang hanya meninggal dua sampai enam pasien, minggu kemarin menjadi 12 (orang meninggal dunia),” tegasnya.

Salah satu penyebab naiknya pasien positif Covid-19 di Lumajang, kata Jibril, karena munculnya sejumlah klaster baru, Sebagian besar dari klaster keluarga, klaster perkantoran, dan klaster tenaga kesehatan.

“Kami pun mencoba melakukan evaluasi. Ternyata dari survei Gugus Tugas Covid-19 pusat tentang kepatuhan bermasker, di Lumajang kepatuhan bermasker masih cukup rendah,” ujarnya.

Kepatuhan bermasker di Lumajang, berdasarkan data survei itu hanya 45,34 persen. Sedangkan untuk kepatuhan menjaga jarak atau menghindari kerumunan hanya sebanyak 41,05 persen.

“Prosentase ini termasuk yang terendah di Jawa Timur. Karena itu saat ini kami mencoba menyiagakan kembali operasi Yustisi untuk menegakkan protokol kesehatan lebih ketat di Lumajang,” ujar Jibril.

Sampai Selasa (17/11/2020), zona merah di Jatim hanya Lumajang. Zona oranye di Jatim cukup dominan. Antara lain di Sumenep, Probolinggo, Trenggalek, Kota Madiun, Tuban, Kediri, Kota Mojokerto, Blitar, Gresik, Banyuwangi.

Selain itu Nganjuk, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Kota Blitar, Jember, Kota Surabaya, Jombang, Malang, Kota Kediri, Kota Batu, Ponorogo, Magetan, Kota Malang, Situbondo, dan Kota Probolinggo.

Sementara zona kuning atau daerah dengan tingkat risiko rendah di Jatim ada di 11 kabupaten/kota. Baik di Pasuruan, Tulungagung, Pacitan, Bondowoso, Sampang, Ngawi, Bangkalan, Madiun, Bojonegoro, Lamongan, dan Pamekasan.(den/dfn/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs