Sabtu, 23 November 2024

Dua Pertiga Penyandang Diabetes Melitus Tidak Mengetahui Dirinya sebagai Penyandang

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi seorang pria mengecek kadar gula darahnya dengan alat. Foto: Istimewa

dr Cut Putri Ariane Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan memaparkan prevalensi penyakit diabetes di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 5,7 persen penduduk. Jumlah tersebut terus meningkat pada 2013 menjadi 6,9 persen, dan bertambah lagi menjadi 8,5 persen pada 2018.

Cut menjelaskan hanya sepertiga penyandang penyakit diabetes melitus di Indonesia yang mengetahui dirinya memiliki penyakit tersebut. Sementara dua per tiga lainnya tidak mengetahui dirinya memiliki penyakit diabetes.

“Dari prevalensi tersebut penyandang diabetes yang mengakses layanan kesehatan, yang pergi berobat itu hanya 1,5 persen pada tahun 2013, dan pada 2018 hanya 2 persen,” katanya, dilansir Antara, Selasa (17/11/2020).

Ia juga menjelaskan penyebab masih sedikitnya penyandang diabetes yang mengetahui dirinya sakit dan tidak berobat ialah lantaran tidak merasakan gejala apapun, atau meski bergejala namun tidak mengganggu kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat cenderung abai.

Penyandang diabetes biasanya mulai mengakses layanan kesehatan saat penyakitnya mulai bergejala atau terjadi kecacatan yang mulai mengganggu.

Dikemukakannya bahwa penyakit diabetes merupakan penyakit keempat penyebab kematian di dunia dan angkanya masih terus meningkat. Selain itu, diabetes adalah satu penyakit penyerta Covid-19 yang menyebabkan kematian cukup tinggi.

“Oleh karena itu saya mengimbau masyarakat yang mempunyai kebiasaan konsumsi gula, garam, lemak yang tidak dapat kendalikan perilaku tersebut, malas bergerak, obesitas, merokok, diharapkan melakukan skrining secara berkala,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa orang yang sudah menyandang penyakit tidak menular seperti diabetes tidak bisa sembuh dari penyakitnya, melainkan hanya dapat dikendalikan.

Namun bagi orang yang memiliki faktor risiko dan masih dalam keadaan sehat bisa mencegahnya dengan pola hidup yang sehat dan rutin memeriksa kesehatan secara berkala, tuturnya. (ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs