Kusnadi Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur berharap pembangunan jembatan layang (flyover) di Bundaran Aloha dan Perempatan Gedangan, Sidoarjo dimulai tahun 2021 mendatang.
Kebutuhan pembangunan flyover Gedangan itu sangat mendesak untuk mengurai kemacetan akibat tingginya volume kendaraan dari arah Surabaya dan Sidoarjo.
“Kami sudah koordinasi dengan Kementerian PUPR, memang ada di Perpres No.80/2019 itu pembangunan flyover di Sidoarjo. Ini juga dari usulan-usulan Pemkab Sidoarjo,” katanya.
Kusnadi bilang, proses pembangunan flyover Gedangan sesuai rencana seharusnya bisa dimulai tahun ini. Namun karena ada pandemi Covid-19 seluruh proyek infrastruktur ditunda.
Kusnadi bilang, semua anggaran pembangunan infrastruktur dialihkan untuk penanganan pandemi. “Mudah-mudahan tahun depan bisa segera dimulai,” kata politisi asal Sidoarjo.
Kusnadi mengakui, pengajuan pembangunan flyover di Aloha dan Gedangan Sidoarjo itu sudah cukup lama.
Pemkab Sidoarjo tidak mampu mendanai sendiri pembangunannya sehingga diajukan ke Pemprov Jatim dan pemerintah pusat untuk sharing pendanaan.
“Pembangunannya nanti akan dilakukan oleh Kementerian PUPR dan anggarannya dari pusat,” kata Kusnadi.
Menurutnya, pembangunan flyover itu memang bukan perkara mudah. Sebab, sebagian lahan yang adalah milik TNI AL dan PT KAI sehingga perlu koordinasi lebih lanjut.
“Karena ditangani langsung oleh kementerian PUPR, koordinasi antar instansi saya kira akan menjadi lebih mudah,” tambah Kusnadi.
Pembangunan flyover Aloha dan Gedangan ini masuk dalam Perpres No.80/2019 tentang percepatan pembangunan Gerbangkertasusila, Bromo-Tengger-Semeru, dan Selingkar Wilis.
Sesuai dengan Perpres itu, tujuan pembangunan flyover Gedangan dan Aloha itu untuk mengurai kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan dari Surabaya-Sidoarjo dan sebaliknya akibat volume kendaraan.(den/iss)