Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana menggelar peragaan busana batik di pantai di Kabupaten Banyuwangi. Acara bertajuk “East Java Fashion Harmony 2020” rencananya akan digelar Sabtu (14/11/2020) mendatang.
Sinarto Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim bilang, selain untuk mengenalkan batik, fashion show di pinggir pantai ini jadi upaya mengenalkan salah satu destinasi wisata pantai terbaik di Jatim yang berada di Banyuwangi.
“Lokasinya nanti di Pantai Solong,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (10/11/2020).
Berdasarkan catatan Pemprov, Jatim punya panjang pantai kurang lebih 2.128 kilometer. Di sepanjang pantai itu ada 123 destinasi wisata bahari dengan eksotika yang menginspirasi penyelenggaraan fashion show.
“Pantai Solong dipilih juga karena memiliki keunikan alami yang luar biasa dengan green, clean, and fresh view,” kata Sinarto.
Secara umum, gelaran “East Java Fashion Harmony” adalah upaya melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina potensi budaya bangsa. Termasuk mengangkat nilai-nilai dan filosofi masyarakat setempat.
Semua itu, kata Sinarto, menjadi bagian dari kebesaran serta keunggulan intelektual budaya bangsa. “Sebagai daya tarik wisata berbasis budaya, batik dan tenun berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi kreatif.”
Peragaan busana ini, kata dia, juga fokus pada eksplorasi bentuk, pengembangan, dan pengenalan filosofi motif batik berbagai daerah di Jatim, terutama bagi generasi muda. Juga bagi pelaku bisnis garmen.
Dalam event tersebut, kata Sinarta, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim akan melakukan aktivitas membatik dan menandatangani kain kanvas berbatik sebagai bagian dari rangkaian kegiatan.
RR Ayu Maulida Puteri Indonesia 2020 akan berperan sebagai model utama didampingi sejumlah model lokal. Akan ada 12 perajin, desainer, dan kreator batik, serta akan ada penampilan penyanyi Vanessa Axelia.
Pada puncaknya, Pemprov Jatim akan mengangkat “Batik Gringsing” sebagai Adikarya Wastra Jatim pada perhelatan itu. Batik Gringsing adalah salah satu batik yang berkembang sejak zaman kerajaan Majapahit.
Ada sejumlah makna filosofis pada motif batik ini. Beberapa di antaranya nilai-nilai filosofi kesuburan, kemakmuran, dan keseimbangan. Juga ada yang mengartikan Gringsing sebagai simbol untuk tolak bala.(den/iss)