International Researcher Meet-Up (IRMU) 2020, yang digagas universitas Surabaya (Ubaya) mendorong kolaborasi penelitian Internasional.
Kegiatan ini kolaborasi akademisi Ubaya dengan akademisi luar negeri dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di dunia meningkatkan kualitas penelitian dan jumlah publikasi jurnal Internasional.
IRMU 2020 diikuti puluhan akademisi Ubaya dan akademisi luar negeri yang diselenggarakan secara daring oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya.
Prof. Suyanto Ketua LPPM Ubaya menyampaikan jika program IRMU 2020 merupakan program kolaborasi antara Ubaya dengan mitra asing seperti akademisi atau peneliti dari perguruan tinggi luar negeri untuk meningkatkan kegiatan riset atau penelitian bersama.
Selain meningkatkan jumlah publikasi penelitian dan pengabdian masyarakat dosen Ubaya, program ini juga menyediakan dana perjalanan bagi mitra universitas luar negeri yang tergabung dalam IRMU untuk berkunjung ke kota Surabaya khususnya Ubaya.
“Wabah pandemi ini membuat kita menjadi was-was untuk pergi ke luar negeri. Harapannya semoga di tahun 2021 nanti, kita bisa bertemu secara offline di Ubaya dan membahas kerjasama riset bersama,” terang Prof. Suyanto, Sabtu (7/11/2020).
Saat ini peningkatan indeks inovasi nasional dan penguasaan teknologi menjadi salah satu dari prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan kolaborasi penelitian internasional antara peneliti Indonesia dengan institusi penelitian internasional. Adanya kolaborasi penelitian internasional ini dapat meningkatkan inovasi nasional yang berdampak luas bagi masyarakat Indonesia. Kemenristek/BRIN dan Kemendikbud juga menegaskan bahwa salah satu indikator penilaian peringkat kampus dalam World Class University (WCU) yaitu kegiatan riset (research).
Adanya program IRMU 2020 merupakan langkah Ubaya untuk meningkatkan reputasi kampus menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di Indonesia. Melalui program ini, Ubaya dapat membangun serta memperluas jejaring kerjasama riset atau penelitian dengan universitas luar negeri. Hasil kerjasama ini memperkuat wawasan keilmuan yang bersifat multi atau lintas disiplin antara dosen maupun peneliti.
Rangkaian kegiatan program IRMU 2020 terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, Online Meet-Up dengan memperkenalkan Ubaya dan IRMU 2020. Tahap kedua, Short Research Planning dari tanggal 6 – 25 November 2020 dengan mengumpulkan rancangan kolaborasi penelitian singkat melalui email ke [email protected]. Setelah tahap review, adanya Offline Meet-Up dengan mengundang akademisi atau peneliti luar negeri yang terpilih untuk berkunjung ke Ubaya.
“Dana perjalanan disediakan untuk pertemuan offline. Adanya program ini membuat kunjungan akademisi atau peneliti asing menjadi bertambah,” kata Adi Prasetyo Tedjakusuma, B.Bus., M.Com selaku Direktur Kerjasama Kelembagaan Ubaya sebagai moderator dalam IRMU 2020.
Pada kesempatan ini, beberapa mitra perguruan tinggi luar negeri yang tergabung dalam IRMU 2020 yaitu Vietnam National University, University of Groningen, King Abdulaziz University, Auckland University of Technology, Lincoln University, dan Kyung Hee University. Inisiasi program IRMU 2020 diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lain di Jawa Timur agar mulai bekerjasama dalam kegiatan riset atau penelitian dengan universitas negara lain secara setara, seimbang, dan kontributif untuk masyarakat Indonesia.(tok/tin)