Mengantisipasi lonjakan jumlah calon penumpang yang akan kembali di kota masing-masing setelah liburan long weekend akhir Oktober 2020, PT KAI Daops 8 Surabaya, pada Minggu (1/11/2020) menambah 4 perjalanan kereta api jarak jauh.
Keempat perjalanan kereta api jarak jauh tambahan tersebut relasi dari Malang menuju Jakarta dan Surabaya menuju Jakarta dan Bandung. Ke empat perjalanan tersebut masing-masing, adalah: KA Majapahit relasi Malang-Jakarta Pasar Senen; KA Gajayana Fakultatif relasi Malang-Jakarta Gambir; Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng-Bandung; dan KA Sembrani Tambahan relasi Surabaya Pasar Turi-Jakarta Gambir.
Dengan penambahan empat perjalanan kereta api jarak jauh tersebut kata Soeprapto Manajer Humas PT KAI Daops 8 Surabaya, maka selama libur long weekend akhir bulan Oktober 2020, pihaknya mengoperasionalkan 26 kereta api jarak menengah dan jauh.
“Catatan kami secara keseluruhan selama liburan long weekend di akhir bulan Oktober tahun 2020, kami mengoperasionalkan 26 kereta api jarak menengah dan jauh, dengan berbagai kota tujuan masing-masing. Sedangkan untuk kereta api lokal kami mengoperasionalkan 46 kereta api,” terang Soeprapto, Sabtu (31/10/2020).
Secara rinci ditambahkan Soeprapto, masing-masing kerata api dengan keberangkatan awal dari stasiun Surabaya Gubeng ada 11 kereta api, dari stasiun Surabaya Pasar Turi sebanyak 8 kereta api, dan stasiun Malang tercatat 7 kereta api.
Dari seluruh kereta api jarak menegah dan jauh yang dioperasionalkan masing-masing lanjut Soeprapto dengan tujuan ke arah Jakarta melalui jalur utara, atau lewat Cirebon sebanyak 14 kereta api. Ke arah Jakarta melalui jalur selatan lewat Bandung ada 3 kereta api. Untuk tujuan akhir stasiun Bandung 2 kereta api, dan ke arah tujuan Jember dan Banyuwangi sebanyak 4 kereta api. Untuk tujuan akhir Semarang, Jogyakarta Lempuyangan dan Cirebon tercatat masing-masing 1 kereta api.
Ditegaskan Soeprapto bahwa yang terpenting bagi calon penumpang yang akan kembali ke kota masing-masing pada Minggu (1/11/2020) sebaiknya telah melakukan rapid tes sehari sebelum jadwal keberangkatan agar lebih leluasa saat mengikuti jadwal keberangkatan kereta api dari masing-masing stasiun.
“Kami berharap agar calon penumpang yang akan mengunakan layanan rapid tes di stasiun, dilakukan H-1 sebelum keberangkatan. Ini demi kelancaran perjalanan para penumpang, sehingga tidak terjadi keterlambatan yang bisa membuat penumpang tertinggal perjalanan KA akibat antrian rapid tes,” tegas Soeprapto.
Selain itu, tambah Soeprapto, pihaknya mengimbau agar para penumpang selalu mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan, baik ketika berada di stasiun maupun di dalam kereta api.(tok/iss)