Daerah Destinasi Wisata Harus Mengantisipasi Munculnya Klaster Libur Panjang

Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 mengingatkan daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata di Indonesia siap siaga menghadapi lonjakan pengunjung pada masa liburan pekan ini.

Wiku menegaskan, pemerintah daerah wajib menerapkan strategi yang efektif untuk mengantisipasi timbulnya klaster libur panjang.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, libur panjang terbukti berdampak pada penambahan kasus positif di tingkat nasional.

Hal itu akibat kerumunan di berbagai lokasi yang dikunjungi masyarakat selama masa liburan, dan ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Masa liburan juga sering dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata atau pulang kampung untuk menemui sanak saudara.

Maka dari itu, Satgas Penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat tetap menjauhi daerah-daerah yang ramai dikunjungi saat liburan.

Satgas Covid-19 juga meminta pemerintah daerah membatasi tingkat kunjungan masyarakat di lokasi wisata, maksimal 50 persen dari total kapasitas pengunjung.

Pemda bisa bekerja sama dengan pengelola wisata, optimalkan satuan tugas daerah dan fasilitas kesehatan yang ada, terutama tracing dan screening.

“Untuk daerah-daerah destinasi wisata, kami mohon kesiapsiagaannya untuk mengantisipasi timbulnya klaster libur panjang. Tingkatkan kapasitas dan fasilitas testing bagi masyarakat yang melakukan perjalanan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (29/10/2020).

Lebih lanjut, Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 mengimbau masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan di rumah saja.

Kalau ada kepentingan mendesak untuk keluar rumah, Satgas Covid-19 menyarankan screening (pemeriksaan) Covid-19 sebelum berangkat dan sepulangnya dari bepergian.

Wiku juga meminta seluruh masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.(rid/tin)