Sabtu, 23 November 2024

Sosialisasikan Program, Machfud Telusuri Gang-Gang di Gundih

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Machfud Arifin Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 menemui warga Kelurahan Gundih bersama tim pemenangannnya, Selasa (27/10/2020) siang. Foto: Istimewa

Machfud Arifin Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 menyusuri gang-gang Kelurahan Gundih bersama tim pemenangannnya, Selasa (27/10/2020) siang. Mulai dari Tembok Dukuh, Margorukun hingga Margodadi.

Machfud menemui warga yang sudah menunggu di depan rumahnya masing-masing.

Dia bersama tim pemenangan dan relawan berjalan kaki memasuki gang-gang kecil sambil mengacungkan dua jari dan bersorak-sorak ria diiringi jingle “Ayo Kita Goyang Dua Jari”.

Warga yang tak sabar menunggu bertemu dengan Machfud berteriak “Wali Kotaku sudah datang. Ini wali kota kita yang akan datang, nomor 2 menang, saiki wayahe Pak Machfud,” ujarnya.

Salah satu warga yang mengaku bernama Achmad berterimakasih disambangi Machfud Arifin. Menurutnya, program Machfud-Mujiaman yang memulai pembangunan dari kampung sangat tepat untuk kondisi Surabaya saat ini.

“Kita dukung dan nyoblos brengose (Machfud-Mujiaman) biar programnya bisa terlaksana,” terangnya.

Sepanjang gang yang dilewati Machfud, masyarakat antre untuk bertemu, sesekali mereka minta foto bersama dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sesampai di Margodadi Gang III, Machfud disambut dengan kelompok banjari yang digawangi anak-anak kampung yang menginginkan perubahan.

Saiful Kirom Ketua LPMK Gundih mengaku lega bisa mempertemukan Machfud Arifin dengan warganya. Sudah berbulan-bulan warga Kelurahan Gundih meminta bertemu dengan paslon nomor urut 2 Machfud-Mujiaman.

“Semangat warga sangat tinggi menanti kehadiran Pak Machfud berbulan-bulan, Alhamdulillah hari ini bisa datang,” terangnya.

Saiful mengaku akan memberikan kemenangan untuk Machfud-Mujiaman sebesar 95 persen. Hal itu karena antusiasme warganya untuk melakukan perubahan.

Machfud Arifin calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 mengaku bangga dengan antusiasme masyarakat Kelurahan Gundih. Fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan perubahan dan sentuhan pembangunan.

“Saya sosialisasi program saya agar masyarakat tahu perlunya pemerataan pembangunan di Surabaya,” ujar arek Ketintang Surabaya ini.

Alumni SMPN 1 Surabaya ini mengungkapkan sengaja melakukan jalan kaki keliling kampung untuk memenuhi permintaan masyarakat. Banyak permintaan warga untuk bertemu dengan paslon nomor urut 2 Machfud-Mujiaman.

“Banyak permintaan warga, kalau model panggung kan ngak bisa menenuhi keinginan warga, akhirnya saya coba model baru seperti ini,” ucapnya.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini mengatakan, dari hasil keliling kampung-kampung di Gundih menemukan kenyataan bahwa anak-anak kecil tidak memiliki ruang untuk bermain. Mereka tidak mempunyai tempat untuk mengembangkan ekspresi dan kemampuan.

“Tadi di Margorukun saya melihat anak kecil main layangan di rel kereta, bayangkan mereka main di tempat yang sangat bahaya, itu tandanya mereka tidak memiliki tempat bermain sampai di tempat bahayapun mereka mau bermain, kenyataan inilah yang harus kita perhatikan,” ujarnya.

Menurutnya, program Rp150 juta per RT untuk membangun Surabaya dari kampung-kampung menjadi jawaban nyata dari kondisi masyarakat saat ini. Setiap warga diberi keleluasaan membangun kampungnya berdasarkan kebutuhan dan keinginan.

Selai Rp150 juta per RT, Machfud juga menyampaikan programnya yang ingin meningkatkan kesejahteraan Bumantik yang selama ini hanya mendapatkan sekitar Rp 28 ribu. Bukan hanya itu, untuk mewudukan pemerataan kesejahteraan penduduk Surabaya, Machfud-Mujiaman mengalokasikan anggaran Rp1 juta per KK.

“Kemiskinan harus dirubah menjadi kesejahteraan, ketimpangan menjadi keadilan, dan kesenjangan menjadi kemerataan,” tegasnya.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs