Sabtu, 23 November 2024

Pesan Muhadjir Effendy Jelang Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Muhadjir Effendy Menko PMK. Foto: Biro Pers Setpres

Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengatakan, pemuda berperan penting dalam pembangunan suatu negara. Salah satu yang harus dimiliki pada diri pemuda adalah karakter individual dan sosial.

Karakter individual meliputi rasa percaya diri, pantang menyerah, dan mempunyai mimpi besar. Sedangkan karakter sosial seperti tenggang rasa, berpandangan modern, menghargai keanekaragaman, jiwa nasionalisme, dan semangat bela negara.

“Nah dari itu kita tinggal menilai saja, di mana titik lemahnya pemuda kita kalau dilihat dari aspek karakter itu. Kemudian selain itu, pemuda juga harus memiliki pengetahuan yang cukup dan punya keterampilan,” kata Muhadjir saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (27/10/2020).

Berdasarkan hasil survei, kata Muhadjir, titik lemah para pemuda jika dilihat dari aspek karakter itu adalah soal kedisiplinan yang ternyata masih rendah. Dia mencontohkan di masa pandemi ini, usia muda atau remaja yang paling banyak melanggar protokol kesehatan.

“Tapi terlepas dari itu, saya kira masih ada lapisan masyarakat kita yang memiliki idealisme tinggi. Tidak hanya cuek, apatis dalam persoalan-persoalan masyarakat dan negara. Tapi mereka memberikan perhatian yang serius untuk ikut ambil bagian berperan di tingkat lokal, regional maupun nasional,” ungkapnya.

Selain kedisiplinan yang masih rendah, Muhadjir mengingatkan agar jiwa nasionalisme pada pemuda jangan sampai luntur. Pemuda harus bisa memanfaatkan setiap momentum untuk memainkan peranannya. Indonesia dalam perjalanan sejarahnya sudah menunjukkan bahwa pemuda selalu ada dibaris depan.

“Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia ini dalam perjalananya dari momen ke momen untuk menuju negara yang dicita-citakan oleh founding father kita, itu pemuda selalu ada dibaris depan. Seperti sebelum kemerdekaan, dan setiap era, dulu ada angkatan 66, angkatan 78, lalu angkatan 98 dan seterusnya. Selalu ada momentum di mana pemuda lah yang menentukan perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih baik,” jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memanfaatkan momentum bonus demografi yang sedang dan akan dialami Indonesia. Salah satu yang harus dipersiapkan untuk menyambut bonus demografi itu adalah lapangan pekerjaan.

“Bonus demografi itu ditandai dengan banyaknya penduduk usia produktif yaitu usia 15-65 tahun. Itu nanti terpotong sama yang masih sekolah atau kuliah, jadi dari seluruh usia produktif itu kira-kira ada 10 persen lah yang tidak produktif karena masih menunggu sekolah. Juga ada yang nganggur karena memang gak kerja. Dari 137 juta angkatan kerja kita usia produktif, hampir 7 juta nganggur. Itu sebelum Covid, tapi sekarang dipastikan bertambah jadi 10 juta yang menganggur,” kata dia.

Kondisi itulah, kata Muhadjir, yang menjadi PR pemerintah ke depannya saat menyambut bonus demografi, yaitu perlu disiapkannya lapangan pekerjaan. Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) menyatakan, diperkirakan kebutuhan lapangan kerja itu sekitar 13 juta untuk menampung mereka yang menganggur dan baru menyelesaikan pendidikannya.

“Karena itulah UU Cipta Kerja menjadi sangat penting, karena itu piranti yang dibutuhkan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan lapangan kerja agar angkatan kerja kita bisa ditampung,” kata dia.

“Pesan saya kepada kaum muda, harus punya kesadaran bahwa kalian lah yang akan mewarisi negara ini. karena itu harus ada tekad berlatih, belajar dengan sungguh-sungguh, terus belajar dan cari pengalaman untuk meningkatkan karir, kemampuan dan kapabilitas. Agar betul menjadi tenaga kerja yang paripurna untuk kemajuan bangsa kita. Kemudian jangan sampai kehilangan sifat kritis, itu sangat penting. Tapi tetap harus mematuhi kaidah,” pungkasnya. (ang/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs