Penjambretan yang marak menimpa pesepeda di Ibu Kota beberapa waktu belakangan membuat para pesepeda yang hendak gowes harus lebih berhati-hati. Selain merampas barang berharga, penjahat bahkan tak segan melukai korbannya.
Chriswanto Ketua Komunitas Brompton Owners Group Kelapa Gading dan Sekitarnya (Bogas) berbagi tips bagi pesepeda agar aman di jalan.
“Pertama, hindari menaruh barang berharga di lokasi-lokasi yang mencolok. Seperti meletakkan ponsel di setang sepeda, di belakang baju dan bawa tas selempang yang longgar. Itu sebisa mungkin dihindari,” ujar Chriswanto, seperti dilansir Antara, Jumat (23/10/2020).
Hal itu dilakukan agar pesepeda tidak terlihat mencolok dan menarik perhatian penjambret sehingga pesepeda dapat aman saat mengayuh pedal sepedanya.
Tips kedua, adalah bersepeda bersama komunitas atau beriringan dengan kelompok. Hal itu perlu dilakukan karena hingga saat ini penjambret spesialis pesepeda melancarkan aksinya saat pesepeda tidak ditemani orang lain atau sendirian.
Selanjutnya dan tips yang paling penting adalah selalu gunakan alat pelindung diri seperti helm saat bersepeda.
“Perhatian kita adalah bukan cuma kehilangan barang berharga tapi juga pesepeda umumnya jatuh (kalau terjadi jambret). Nah saat pesepeda itu jatuh dan cedera, materiil mungkin tidak terlalu besar, tapi justru kita rugi karena jatuh dan cedera. Ini harus kita antisipasi. Makanya helm itu penting, untuk antisipasi benturan di kepala,” ujar Chris.
Tips terakhir yang dapat dilakukan pesepeda adalah istirahat di trotoar.
“Istirahatnya jangan di badan jalan, karena itu rentan sekali penjambret melancarkan aksinya. Jambret itu melancarkan aksinya naik motor. Kalau di badan jalan otomatis dia bisa sedikit berhenti dan merebut barang berharga kita, saat istirahat di badan jalan. Jadi pastikan di trotoar sehingga memperkecil potensi penjambretan,” katanya. (ant/dfn)