Sabtu, 23 November 2024

Nanti Malam Forkopimda Surabaya Mainkan Drama Kolosal Resolusi Jihad

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya berlatih memerankan petugas dapur umum saat perjuangan resolusi jihad di Surabaya. Foto: Istimewa.

Penampilan parade Seni Budaya secara virtual digelar nanti malam Kamis (22/10/2020). Tri Rismaharini Wali Kota bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya bakal tampil dalam drama kolosal Resolusi Jihad Fisabilillah itu.

Penampilan drama kolosal bisa dinikmati masyarakat luas melalui channel Youtube Bangga Surabaya, Instagram Bangga Surabaya, dan Sapawarga Surabaya mulai pukul 19.00 WIB.

Mulai Rabu (21/10/2020) kemarin para forkopimda menjalani latihan di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, kemudian malamnya langsung latihan di Tugu Pahlawan. Mereka dilatih langsung oleh Herry Lentho, seorang seniman sekaligus sutradara dalam drama Resolusi Jihad Fisabilillah itu.

Herry Lentho mengajari satu persatu peran Forkopimda, mulai dari Kajari Surabaya yang harus membacakan teks Resolusi Jihad dengan lantang dan menggelegar, Wali Kota Risma yang harus mengkomandoi dapur umum untuk para pejuang dan para Kapolres yang nantinya akan mengingatkan kembali sejarah lahirnya Polri. Saat itu, Herry Lentho juga memberikan kebebasan kepada Wali Kota Risma pada saat berkomunikasi di atas panggung. Bahkan, ia juga diminta untuk menyampaikan wejangan dan nasihat kemerdekaan kepada masyarakat.

Sementara itu, Antiek Sugiharti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya mengatakan dalam Parade Seni Budaya 2020 kali ini, sengaja menghadirkan bintang tamu Forkompimda secara khusus untuk menghibur masyarakat. Selain itu, ia memastikan untuk pembagian peran masing-masing pemain, menyesuaikan dengan tokoh yang ada di dalam lakon tersebut.

“Mulai dari Pak Kapolres dan Bu Kapolres sebagai polisi istimewa. Kemudian Pak Kajari dan Pak Danrem sebagai Kiai Wahab dan Bung Tomo. Pada saat latihan sudah kami bagi dan beliau-beliau mendalami karakter tersebut,” Antiek Sugiharti, Kamis (22/10/2020).

Menurutnya, cerita dari pementasan Resolusi Jihad ini merupakan sejarah yang terdapat di Kota Pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Tidak hanya itu, Antiek menyebut pementasan ini juga menandai sebagai hari lahirnya Polisi RI dari cikal Bakal Muhammad Yasin.

“Sehingga dari situlah mungkin kami juga hadirkan pasukan dari kepolisian untuk ikut menyemarakkan,” kata Antiek.

Antiek bilang, sebenarnya kolaborasi ini sangat menarik dan baru bagi masyarakat. Sebab, tidak hanya melibatkan para seniman saja dipanggung pementasan, tetapi para pejabat ikut bersama-sama memberi suguhan yang menarik dan mengedukasi bagi warganya.

“Jadi selain menghibur yang lebih ditekankan adalah sisi edukasi kepada masyarakat. Kemudian ini sekaligus menghargai para pahlawan berjuang dari berbagai sudut pandang mereka. Mulai dari sisi agama hingga nilai-nilai sosial,” katanya.(bid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs