Jumat, 29 November 2024

Risma: Surabaya Pusat Pengembangan Indonesia Bagian Timur

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Tri Rismaharini Walikota Surabaya ketika menyambut para delegasi pelabuhan anggota International Network of Affiliated Ports (INAP) di rumah dinas Walikota Surabaya pada Kamis (24/1/2019) malam. Foto: Didik tim grafis suarasurabaya.net

Surabaya adalah kota yang menjadi pusat pengembangan Indonesia bagian timur. Ini dikatakan Tri Rismaharini Walikota Surabaya ketika menyambut para delegasi pelabuhan anggota International Network of Affiliated Ports (INAP) di rumah dinas Walikota Surabaya pada Kamis (24/1/2019) malam.

“Kota Surabaya pusat pengembangan Indonesia bagian timur. Mulai bahan makanan hingga konstruksi di Indonesia timur, dipasok dari Surabaya,” kata Risma di depan para delegasi INAP pada Kamis (24/1/2019) malam.

Ia menyebut, apabila ada gangguan logistik di Kota Surabaya, hal ini akan berpengaruh pada kesediaan logistik di Indonesia bagian timur, terutama pada bahan makanan. Risma menyebut, dengan peran penting Surabaya pada distribusi barang di wilayah Indonesia timur, pelabuhan menjadi hal penting untuk kota ini.

“Meskipun Kota (Surabaya,red) tidak mengelola (pelabuhan,red) karena langsung dikendalikan oleh pemerintah pusat, tapi (keberadaan pelabuhan, red) sangat berdampak bagi kota,” katanya.

Oleh karena itu, Risma menyebut Pemerintah Kota Surabaya selalu berusaha memberikan aksesibilitas pada pelabuhan dan mengelola kota seefektif dan seefisien mungkin.

Di sisi lain, Risma juga mengaku berat dalam mengelola Kota Surabaya. Menurutnya, Surabaya yang memiliki pelabuhan membuat banyak etnis masuk ke kota ini. Ia menyebut, semua etnis bisa ditemukan di kota ini dan menjadi tantangan tersendiri.

Ia juga memamerkan beberapa pencapaian yang telah digoreskannya selama menjadi Walikota Surabaya. Ia menyebut, ketika ia awal menjadi walikota pada tahun 2010, 50 persen wilayah kota ini masih sering banjir.

“Sebelumnya, pada awal saya jadi walikota, 50 persen kota ini banjir, saat ini hanya 2-3 persen wilayah yang banjir,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga memamerkan pencapaiannya dalam upaya menurunkan suhu udara Kota Surabaya yang cukup panas. Menurutnya, pembangunan taman yang masif di Kota Surabaya menjadi kunci.

“Dulu dianggap kota panas, karena kota pantai. Saya bersyukur menurunkan 2 derajat dalam 8 tahun,” pungkasnya.

Farewell dinner yang digelar di Rumah Dinas Walikota Surabaya ini sekaligus menjadi tanda berakhirnya gelaran konferensi International Network of Affiliated Ports (INAP) ke-20 di Surabaya. Tahun depan, konferensi INAP ke-21 akan digelar di port Qing Dao di China. (bas/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
26o
Kurs