Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Sabtu (18/10/2020) gelar wisuda 1.518 wisudawan dengan konsep luring drive thru, daring dan luring dalam ruangan yang dilaksanakan dalam satu hari. Total lulusan kali ini sebanyak 1.518 orang.
“Wisuda semester gasal sempat tertunda karena pandemi Covid-19, yang seharusnya digelar pada 27 Maret 2020 lalu, baru bisa diselenggarakan hari Sabtu (18/10/2020) ini. Penyelenggaraan wisuda secara 3 in 1 ini merupakan pengalaman pertama bagi kami, dan tentu menerapkan protokol kesehatan dan seluruh pihak yang terlibat akan menggunakan alat pelindung diri,” terang Drs. Kuncoro Foe Rektor UKWMS.
Wisuda kali ini menandai lulusan pertama dari program studi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD). Sedangkan bagi mahasiswa atau wisudawan berprestasi Akademik Terbaik dan Aktif Berprestasi, Jumat (16/10/2020) digelar konferensi pers secara daring di ruang rapat Rektorat UKWMS.
Cornelia Clarissa Mardjono, wisudawan semester genap dari Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis menjadi satu diantara wakil wisudawan yang ternyata memiliki dan terpilih dengan prestasi Akademik Terbaik dan Aktif Berprestasi.
Sasha Cornelia Clarissa Mardjono menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa sekaligus generasi muda wajib beradaptasi dengan kondisi saat ini termasuk mengukir prestasi-prestasi yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat meskipun saat ini masih berlangsung pandemi Covid-19.
“Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, tapi sebagai generasi muda sekaligus sebagai mahasiswa kita harus menjadi pribadi yang mampu beradaptasi, oleh karena menjadi pribadi yang lebih peka, lebih berempati, dan memiliki solidaritas sosial kepada masyarakat, juga dibutuhkan saat ini,” terang Sasha, Jumat (16/10/2020).
Sedangkan Stephanie Geraldine Santoso wisudawan dari program Internasional Business Management (IBM) Fakultas Bisnis UKWMS, yang juga menjalani perkuliahan di SolBridge International School of Business, Daejeon, Korea Selatan dan University of Seville Spanyol, ternyata menjadi pengalaman yang menyenangkan.
“Sempat mengalami masa-masa yang berat, tapi memang begitu tantangannya, dan aku juga belajar untuk bisa move on. Belajar untuk mengatasinya dan sekaligus juga belajar berani mengambil keputusan baru. Misalnya wakti itu seperti ikut pertukaran pelajar ke Korea Selatan dan Spanyol. Termasuk belajar untuk tidak takut gagal,” papar Stephanie.
Tantangan, lanjut Stephanie, harus diambil, karena tidak terulang lagi di masa depan. Karena itu, Stephanie merelakan waktu menjelang kelulusannya guna mengikuti pertukaran mahasiswa dari University of Seville.
“Tantangan harus dihadapi. Jika tidak diambil, maka tidak akan terulang lagi. Maka waktu siap lulus , dan ada penawaran mengikuti pertukaran mahasiswa dari University of Seville, aku relakan waktu lulus, dan pilih berangkat. Jadi, kalau Tuhan menutup satu pintu, jangan menangis. Tapi carilah pintu-pintu lain yang terbuka yang akan membawa kita menuju jalan kesuksesan,” pungkas Stephanie.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, protokol kesehatan wajib diikuti di kegiatan sehari-hari disesuaikan dengan standar normal baru. Oleh karena itu di perhelatan wisuda kali ini Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) melaksanakannya secara daring.(tok/tin)