Jumat, 22 November 2024

FBI Belum Pastikan Penyebab Ledakan di Beirut

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Keadaan pada Rabu (5/8/2020) di wilayah pelabuhan yang mengalami kerusakan akibat ledakan yang terjadi sehari sebelumnya di Beirut, Lebanon. Foto: Reuters/Mohamed Azakir

Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengatakan pada Selasa (13/10/2020) pihaknya tak mencapai kesimpulan yang tepat mengenai apa yang menyebabkan ledakan 4 Agustus di pelabuhan Beirut yang membunuh hampir 200 orang dan menyebabkan kerusakan dengan kerugian senilai miliaran dolar.

Badan-badan pemerintah AS dan Eropa yang mengikuti penyelidikan meyakini bahwa ledakan itu merupakan peristiwa kebetulan.

“Tak ada kesimpulan sedemikian yang dicapai,” juru bicara FBI mengatakan kepada Reuters yang dilansir Antara.

Dia juga mengutip pernyataan sebelumnya, bahwa badan AS akan memberi bantuan investigati kepada para mitra Lebanon yang terlibat dalam penyelidikan.

“Pertanyaan-pertanyaan lebih jauh harus diarahkan ke pihak-pihak berwenang Lebanon sebagai investigator-investigator yang di depan,” kata juru bicara itu.

Media Lebanon pada Selasa melaporkan, bahwa laporan FBI mengenai ledakan itu diserahkan ke seorang hakim Lebanon pada Senin (12/10/2020). FBI enggan berkomentar mengenai laporan-laporan itu.

Dua sumber pemerintah AS yang mengetahui laporan resmi dan analisis mengenai kejadian itu mengatakan bahwa badan-badan AS juga kebanyakan percaya bahwa ledakan itu, yang melibatkan amonia nitrat dalam jumlah besar yang disimpan di sebuah bangunan pelabuhan selama bertahun-tahun, merupakan sebuah kecelakaan.

Satu sumber pemerintah Eropa yang mengetahui laporan dan analisis intelijen mengatakan para ahli Eropa yang resmi juga menilai bahwa ledakan itu peristiwa kebetulan alias kecelakaan.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs