Beredarnya Tabloid “Indonesia Barokah” di sejumlah pesantren dan masjid daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat, membuat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pasangan calon presiden nomor urut 02 resah.
Karena, tabloid setebal 16 halaman itu berisi tulisan yang dianggap menyudutkan figur Prabowo sebagai calon presiden yang kembali bersaing dengan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
Terkait “Indonesia Barokah”, Jokowi Presiden menyatakan tidak mau mengomentari. Calon presiden nomor urut 01 mengaku tidak tahu dan belum pernah membaca tabloid tersebut.
“Nggak tahu. Saya belum pernah baca. Kalau baca baru nanti ngomong. Saya baca dulu apakah yang disampaikan sebuah black campaign atau negative campaign, kan beda-beda. Apakah itu fakta. Saya cari sebentar lagi. Saya cari kalau sudah ketemu, saya baca, nanti baru komentar,” ujarnya dalam kunjungan kerja di daerah Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1/2019).
Sekadar diketahui, Tabloid Indonesia Barokah edisi pertama yang tayang pada Desember 2018 bertajuk “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?”.
Halaman depan tabloid itu menampilkan karikatur orang mengenakan sorban dan memainkan dua buah wayang.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, menduga pembuat tabloid ini terasosiasi dengan salah satu pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Kami meyakini ini terasosiasi dengan kubu 01 (Jokowi-Ma’ruf) karena tabloid itu isinya fitnah semua kepada Prabowo. Siapa lagi yang melakukan itu ya selain 01?,” ujar Ferdinand, Kamis (24/1/2019), di Jakarta.
BPN menganggap pemberitaan “Indonesia Barokah” tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik, Pasal 1, 3, 4 dan 8, serta tidak sesuai dengan Surat Edaran Dewan Pers Nomor 02/SE-DP/VIII/2018 tentang Posisi Media dan Imparsialitas Wartawan Dalam Pemilu 2019.
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengaku sama sekali tidak tahu soal sumber dan penyebaran Tabloid “Indonesia Barokah”.
Tubagus Ace Hasan Syadzily Juru Bicara TKN menegaskan, cara itu bukan bentuk kampanye pasangan capres nomor urut 01 dalam menghadapi serangan kubu Prabowo-Sandi.
“TKN Jokowi-Kiai Ma’ruf tidak tahu menahu tentang tabloid “Indonesia Barokah”. Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa kami berkomitmen untuk mengedepankan narasi positif, bukan hoaks, berdasarkan fakta dan bukan kebohongan,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Ratna Dewi Pettalolo Koordinator Divisi Penindakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengatakan, Bawaslu belum menemukan pelanggaran kampanye dalam Tabloid “Indonesia Barokah”. (rid/wil/ipg)