Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendukung program Nawa Bhakti Satya sebagai upaya menumbuhkan ekonomi Jawa Timur.
Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim, menyatakan bahwa program tersebut menjadi angin segar dan penyemangat bangkitnya ekonomi Jatim. Terlebih Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim juga berupaya maksimal untuk merealisasikan sembilan janji kerja untuk kesejahteraan masyarakat tersebut.
“Sejauh ini Pemprov Jatim sudah berupaya sebaik mungkin untuk merealisasikan apa yang telah menjadi janjinya. Sejumlah langkah strategis juga telah dilakukan guna merealisasikan Program Nawa Bhakti Satya,” tegas Adik Dwi Putranto di Surabaya, Minggu (10/10/2020) malam.
Untuk kesejahteraan masyarakat misalnya, Pemprov Jatim telah Pemprov Jatim melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Data BPS Jatim menyebutkan, Indeks pembangunan manusia di Jawa Timur terus mengalami kemajuan. Pada tahun 2018 IPM Jawa Timur mencapai 70,77 dan selanjutnya pada tahun 2019 mencapai 71,50 atau tumbuh 1,03 persen.
Khofifah Gubernur, lanjutnya, juga berupaya menurunkan jumlah kemiskinan. Namun karena hempasan pandemi, akhirnya jumlah kemiskinan di Jatim melonjak. Pada Maret 2020, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Jatim mencapai sekitar 4,41 juta jiwa, bertambah sebesar 363,1 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi September 2019 yang tercatat 4,05 juta jiwa.
“Rekonsiliasi ini dinilai sangat penting karena angka kemiskinan Jatim naik 0,89 persen menjadi 11,09 persen. Angka tersebut sudah melampaui kemiskinan nasional, meski sudah banyak upaya pengentasan kemiskinan dilakukan. Ini yang menjadi PR kota bersama, bagaimana kemiskinan ini bisa teratasi dan tidak lagi naik di masa pandemi,” ujarnya berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.
Selain itu, Provinsi Jatim juga berkosentrasi merealisasikan proyek percepatan pembangunan untuk 4 kawasan yang termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019. Yaitu kawasan Gerbangkertasusila (Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
“Pemprov telah melakukan pemetakan wilayah dan sektor yang akan dikembangkan di empat wilayah tersebut, termasuk Program Pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) di kaki Suramadu. Karena proyek ini pastinya akan memberikan dampak positif terbukanya lapangan kerja dan meningkatkan potensi wisata religi di Jatim dan lain sebagainya,” tambah Adik.
Dari sisi pembukaan lapangan kerja, Gubernur Khofifah juga telah membangun project Millennial Job Center (MJC), East Java Super Corridor (EJSC), Jatim Big Data Innitiative, dan Easier. Dengan berbagai terobosan teknologi dan integrasi data, Jawa Timur akan mampu dan siap bersaing pada era revolusi industri 4.0. Dan pemuda diharapkan mampu berbaur dengan tren gig economy. Langkah ini diyakini menjadi salah satu cara untuk menekan angka pengangguran di Jawa Timur.
“Dan Kadin Jatim sangat mengapresiasi upaya tersebut. Kadin Jatim juga berupaya memberikan dukungan. Selain dengan terus menjaga kinerja industri dan perekonomian Jatim, Kadin Jatim juga telah melaksanakan berbagai kegiatan bersama Pemprov. Jatim,” ujarnya.
Berbagai kegiatan tersebut diantaranya adalah peningkatan SDM melalui pelaksanaan program pendidikan vokasi sistem ganda di sejumlah SMK di Jatim. Selama ini, Kadin Jatim telah menjalin kerjasama dengan IHK Trier Jerman. Atas upaya tersebut, Pemrov Jatim telah memberikan sinyal kepada Kadin Jatim untuk meneruskan kerjasama dengan dinas terkait. Dengan Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Pendidikan dan juga dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Selain itu, Kadin juga seringkali mengadakan kegiatan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Salah satunya adalah menggagas tentang bagaimana menciptakan indsutri pariwisata yang ramah anak. Pengembangan pariwisata harus diimbangi dengan aturan yang melindungi anak agar tidak menjadi subjek eksploitasi seks di dunia wisata.
Di sisi lain, untuk peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah di wilayah Jatim, Kadin juga telah bekerjasama dengan PUM Netherlan untuk peningkatan kualitas dan produksi sektor agro, baik on farm maupun off farm. Salah satunya adalah peningkatan produktifitas dan kualitas tanaman apel di kota Batu. Sejumlah UMKM di Jatim juga telah mendapatkan pendampingan dari program tersebut, diantaranya adalah UMKM di Sidoarjo dan Koperasi Peternak Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan.
“Di Hari Ulang Tahun Pemprov Jatim ke-75, Kami berharap agar sinergitas Pemprov dengan Kadin Jatim yang telah terbangun bisa lebih ditingkatkan. Komunikasi harus terus terjalin agar kesulitan dan problem yang dihadapi untuk memajukan ekonomi Jatim bisa terselesaikan bersama. Sinergi ini juga harus ditingkatkan di tingkat daerah. Pemerintah daerah juga harus menjalin sinergi yang baik dengan Kadin Kabupaten Kota di seluruh Jatim,” pungkas Adik.(tin)