Sabtu, 23 November 2024

Deteksi Covid-19, Doni Monardo: Kapasitas Laboratorium di Daerah Terus Ditingkatkan

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Doni Monardo Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 saat menyampaikan sambutan pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dengan Forkopimda Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (24/06/2020) petang. Foto: Humas Pemprov Jatim

Doni Monardo Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan pemerintah terus menyalurkan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) dan laboratorium guna mempercepat pendeteksian Covid-19 di daerah.

Doni dalam bincang Media Bertanya, Doni Monardo Menjawab bertajuk “44,9 Juta Orang Yakin Kebal COVID-19, Apa yang Harus Kita Lakukan?” di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, dilansir Antara, Jumat (9/10/2020), mengatakan selain memberikan reagen, pemerintah terus menyalurkan PCR.

Pemerintah Pusat melalui Satgas Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah dan akan terus menyalurkan mesin PCR dan laboratorium guna percepatan dan pemerataan uji spesimen berbasis reagen kepada pemda.

Doni yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB menjelaskan pada awalnya Pemerintah Indonesia hanya memiliki satu laboratorium yang berfungsi untuk mendeteksi virus corona baru dengan uji spesimen berbasis reagen yakni Balitbankes Kemenkes.

Kemudian seiring perkembangannya, laboratorium dapat diperbanyak hingga 374 unit dan tersebar di sejumlah daerah dengan kapasitas uji sampel mencapai rata-rata di atas 35 ribu spesimen, kata Doni.

“Sekarang ini sudah ada 374 laboratorium. Suatu angka yang sangat besar. Demikian juga kemampuan testing per hari yang semula 2.000 kemudian meningkat 10.000, 20.000, 30.000, nah sekarang sudah rata-rata di atas 35.000,” ujar dia.

Di sisi lain, Doni mengakui bahwa capaian uji spesimen itu belum merata di seluruh Indonesia. Sehingga hal itu masih menjadi tantangan bagi pemerintah.

Kendati demikian, ada beberapa daerah yang memiliki kemampuan uji spesimen yang telah sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, dan kondisi itu akan terus ditingkatkan.

“Sudah ada yang meningkat. Jakarta termasuk yang cukup tinggi angka pemeriksaan spesimennya. Nah, kita terus bergerak untuk bisa merata ke seluruh wilayah Indonesia,” kata Doni. (ant/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs