Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya-Ahmad Yani, mendapatkan bantuan 2 Robot RAISA, untuk membantu penanganan npasien Covid-19 dari PT Pertamina yang memesan secara langsung dari ITS.
Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng., Rektor ITS menyampaikan bahwa ini merupakan kali ketiga robot RAISA dipesan Pertamina Group melalui PT ITS Tekno Sains. RAISA kali ini diserahkan untuk membantu tenaga kesehatan di RSI Surabaya – Ahmad Yani.
Menurut guru besar Teknik Elektro ITS ini, ada dua jenis robot Raisa yang diserahkan kepada RSI Surabaya. Yakni RAISA versi ruang HCU dan versi ruang ICU. “Meski berbeda, keduanya memiliki prinsip kegunaan yang sama yakni dilengkapi multimedia untuk komunikasi dengan pasien,” terang Ashari sapaan Rektor ITS.
Untuk HCU yang ditujukan bagi pasien yang masih sadar, lanjut Ashari, RAISA akan membawa berbagai perlengkapan yang diperlukan pasien seperti obat-obatan, makanan, hingga baju. Namun terdapat fitur tambahan sesuai permintaan seperti fitur untuk mengukur suhu tubuh hingga mengukur kadar oksigen pada pasien. “Robot RAISA juga bisa membuka pintu secara otomatis apabila pintu rumah sakit telah ditambahkan alat pelengkap,” papar Ashari.
Sejauh ini, menurut Ashari, ITS telah memproduksi sebanyak 12 robot RAISA dan hingga saat ini telah digunakan tersebar di enam rumah sakit. Di antaranya RS Unair, RSUD dr Soetomo, RS Husada Utama Surabaya, RSUD Saiful Anwar Malang, RS Darurat Wisma Atlet Jakarta, dan yang terbaru adalah RSI Surabaya. “Kami akan selalu siap produksi dengan kapasitas 20 robot per bulan,” tegas Ashari.
Menyadari respon berbagai RS yang menyatakan sangat terbantu dengan kehadiran RAISA, Ashari meminta untuk diberikan timbal balik berupa kritik dan saran yang membangun untuk kinerja robot RAISA ke depan.
Ini dimaksudkan agar RAISA bisa selalu upgrade sesuai dengan keadaan yang diperlukan. “Pendampingan dan layanan dari pihak ITS akan selalu ada demi kelancaran pengoperasian RAISA di rumah sakit,” tambah Ashari.
dr H Samsul Arifin MARS, Direktur RSI Surabaya A Yani, menyatakan rasa syukurnya bahwa RSI dapat berkolaborasi dengan teknologi. Kehadiran RAISA sudah sangat dinanti dan akan membawa dampak besar bagi RSI karena dapat mengurangi frekuensi kontak tenaga kesehatan dengan pasien Covid-19.
Hingga saat ini tercatat sekitar 750 pasien Covid-19 yang telah dirawat di RSI. Yang sembuh 500, meninggal sekitar 160-an pasien, dan sisa pasien yang masih dirawat di ruang isolasi adalah 65 – 70 pasien.
Dengan berduka, Samsul Arifin menyampaikan pula bahwa terdapat sebanyak 60 tenaga kesehatan yang tertular Covid-19 saat bertugas. “Kami yakin RAISA dapat memaksimalkan kinerja kami dalam menangani pasien Covid-19,” kata Samsul Arifin.
Dua robot RAISA ini, lanjut Samsul Arifin akan ditempatkan di dua ruang yang berbeda sesuai dengan spesifikasinya, yakni ruang HCU dan ICU. Antusiasme rumah sakit atas kedatangan RAISA ini ditunjukkan RSI dengan mengirimkan enam perwakilan tenaga kesehatannya untuk hadir di pelatihan pengoperasian RAISA pada 3 Oktober lalu. “Begitu sampai di rumah sakit, RAISA akan langsung segera kami pergunakan,” tegas Samsul Arifin.
Sementara itu, C D Sasongko, General Manager PT Pertamina (Persero) MOR V juga sangat senang dengan inovasi-inovasi yang telah ITS telurkan. Pemberian kali ini merupakan CSR Pertamina yang kali kedua dengan menggaet robot RAISA. Sebelumnya, merupakan CSR kepada RS Husada Utama. “Siapa lagi kalau bukan pihak medis yang harus di-support,” pungkas Sasongko.(tok/lim)