Sabtu, 23 November 2024

Satgas Covid-19 Sebut Jawa Timur Contoh Daerah yang Berhasil Menangani Pandemi

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Covid-19. Foto: Biro Pers Setpres

Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, keberhasilan penanganan Covid-19 di suatu daerah adalah sebuah prestasi.

Maka dari itu, dia mengajak seluruh pemerintah daerah belajar dari dua provinsi yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.

Dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (8/10/2020), Dokter Wiku menyebut Jawa Timur dan Sulawesi Selatan sebagai contoh.

“Seluruh provinsi di Indonesia harus berlomba meningkatkan upaya penanganan Covid-19. Adalah sebuah prestasi bagi daerah dan masyarakatnya kalau penanganan Covid-19 di wilayahnya menjadi yang terbaik,” ujarnya.

Kemudian, Wiku menyampaikan data penanganan Covid-19 di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan data per 4 Oktober 2020, kedua provinsi itu sudah tidak ada lagi zona merah. Semua daerah yang sebelumnya berada di zona merah, sekarang menjadi zona oranye.

Lalu, perkembangan kasus minguan, pada kedua provinsi mengalami penurunan. Di Sulawesi Selatan pekan ini menurun ke 30,1 persen dari 722 kasus ke 505 kasus kematian.

Persentase kesembuhan mencapai 81,93 persen dan lebih tinggi dari rata-rata nasional. Perkembangan kematian mingguan, pada pekan ini menurun 46,2 persen dari 13 kasus ke 7 kasus kematian.

“Untuk Jawa Timur, perkembangan kasus minguan pada pekan ini menurun 8 persen dari 2.182 kasus ke 2.008 kasus. Persentase kesembuhan mencapai 88,53 persen. Kedua provinsi memiliki persentase kesembuhan lebih tinggi dari rata-rata nasional,” ungkap Wiku.

Satgas Penanganan Covid-19 mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah daerah pada kedua provinsi tersebut, karena sudah berhasil mengendalikan kasus.

Tapi, Wiku kembali mengingatkan, jangan sampai pencapaian prestasi itu membuat upaya penanganan menjadi lengah.

“Prestasi itu harus dipertahankan sehingga dapat berkontribusi terhadap penurunan kasus positif secara nasional,” lanjutnya.

Di samping itu, pada 8 provinsi prioritas lainnya, termasuk seluruh provinsi lain yang belum mencatatkan hasil positif, harus melakukan monitoring secara ketat terhadap protokol kesehatan ketat yang dilakukan warganya.

“Tegakkan sanksi disiplin yang tegas bagi yang mengabaikan karena dapat berdampak pada kesehatan masyarakat lainnya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Wiku meminta Pemda meningkatkan upaya testing, tracing dan treatment agar dapat melakukan deteksi dini dan melacak kontak erat pasien Covid-19.

“Pastikan juga pelayanan kesehatan terhadap pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan dijalankan sesuai standar sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan sekaligus menekan angka kematian,” tandasnya.(rid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs