Jumat, 22 November 2024

Klaster Keluarga Dominasi Kasus Baru Covid-19 di Tulungagung

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: suarasurabaya.net

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengidentifikasi sembilan klaster keluarga yang mendominasi munculnya kasus baru Covid-19 di daerah itu selama beberapa hari terakhir.

“Sampai dengan 6 Oktober kemarin angka kasus konfirmasi positif ( Covid-19, red) sudah tembus 405 orang. Tetapi untuk dominasi konfirmasi positif ini kebanyakan masih kontak erat dengan keluarga,” kata Galih Nusantoro Juru Bicara Satgas Covid-19 Tulungagung, dilansir Antara, Rabu (8/10/2020).

Penularan yang terjadi antara orang-orang yang masih satu keluarga ini kemudian diistilahkan dengan identifikasi klaster keluarga.

Penularan biasanya diawali dengan adanya perjalanan salah satu anggota keluarga keluar kota yang menjadi daerah transmisi penularan Covid-19.

Saat kembali ke Tulungagung, yang bersangkutan jatuh sakit atau berstatus tanpa gejala dan tidak menyadari menularkan virus corona ke anggota keluarga yang lain.

“Ini biasanya baru ketahuan setelah melakukan tes usap mandiri karena keperluan pekerjaan, ada yang karena memang sakit. Mereka ini karena ketidaktahuannya, melakukan interaksi dengan anggota keluarga sehingga terjadilah penularan,” kata Galih.

Klaster keluarga pertama diidentifikasi mulai marak ditemukan pada pertengahan Agustus dan dalam sepekan terakhir ini diidentifikasi ada sembilan klaster keluarga.

“Hari ini ada lagi tambahan dua kasus baru yang juga tertular dari keluarga yang ternyata baru melakukan perjalanan dari daerah transmisi (PPDT),” kata Galih.

Total kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Tulungagung hingga saat ini (Rabu, 7/10/2020) berjumlah 407 orang, dengan rincian sembuh 373 orang, meninggal tiga orang, perawatan delapan orang, dan 23 orang isolasi.

Angka kesembuhan di daerah ini dengan demikian mencapai 91,6 persen.

“Untuk mencegahnya, maka ketaatan dalam melaksanakan protokol kesehatan masih menjadi kunci awal pencegahan Covid-19 agar tidak meluas,” kata Galih. (ant/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs