Joni Wahyuhadi Koordinator Kuratif Satgas Covid-19 Jawa Timur mengatakan, upaya terus menerus dari semua stakeholder di Jatim untuk menangani Covid-19 yang menjadikan Jatim terbebas dari zona merah. Meski sudah menjadi oranye atau risiko sedang, dia meminta masyarakat tidak terlena.
“Ini adalah upaya terus menerus dr seluruh stakeholder di jatim yang dipimpin gubernur bersama Forkompimda masing-masing kabupaten/kota. Tapi ini tidak boleh melenakan kita. Oranye itu berarti masih ada kasus aktif, meskipun tingkat penularan (rate of transmission)-nya sudah di bawah 1,” katanya kepada Radio Suara Surabaya.
Joni bilang, strategi yang dipakai Pemprov Jatim sudah tepat, diimbangi dengan operasi yustisi yang didahuli revisi Perda Trantibum yang telah disesuaikan dengan aturan tegas soal penerapan protokol kesehatan masyarakat.
“Sehingga baik Polisi, TNI, dan seluruh unsur PNS terlindungi legalitasnya untuk melakukan penegakan protokol pencegahan penularan. Seandainya masyarakat sudah sudah disiplin sejak dulu, mustinya dari dulu Covid-19 di Jatim bisa dikendalikan,” katanya.
Untuk menjadikan Jatim menjadi zona hijau tanpa kasus baru selama dua pekan, Joni memastikan testing, tracing, dan treatment akan terus dilakukan oleh Satgas Covid-19 Jatim mengacu pada pedoman dari Kementerian Kesehatan.
“Akan terus-menerus kami kerjakan. Sesuai pedoman itu, kami akan merawat pasien terkonfirmasi itu sampai 10 hari evaluasi ditambah 3 hari bebas gejala. Artinya sudah tidak menular. Kalau dengan pemeriksaan, dengan tes PCR negatif,” katanya.
Berkaitan kriteria penilaian peta risiko yang ditentukan Satgas Covid-19 pusat, Joni menyebutkan, ada 15 indikator yang digunakan. Beberapa di antaranya tdk ada penambahan kasus, ketersediaan sarana prasarana, dan yang juga termasuk mendapat poin penilaian adalah peran serta masyarakat.
“Wujud peran serta masyarakat, misalnya, di Jatim ada Kampung Tangguh Jogo Suroboyo dan Kampung Tangguh Semeru. Itu menjadi penilaian,” katanya.
Karena itulah, meskipun Jatim sudah oranye, atau risiko sedang penularan Covid-19, dia tetap mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan gerakan 3M: masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.(den)