Sabtu, 23 November 2024

Simpatisan dan Pendukung Paslon MA-Mujiaman Pasang Banner di Rumah Masing-Masing

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Simpatisan dan pendukung Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU) Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya mulai memasang spanduk dan poster pasangan nomor urut 2 itu di rumah masing-masing. Foto: Istimewa

Simpatisan dan pendukung Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU) Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya mulai memasang spanduk dan poster pasangan nomor urut 2 itu di rumah masing-masing.

Di kawasan Gunung Anyar dan Rungkut misalnya, marak spanduk dan poster pasangan MAJU yang dipasang secara mandiri oleh kader dan simpatisan. Di antara mereka ada kader dan simpatisan Partai Golkar Surabaya.

Para kader dan simpatisan Partai Golkar yang turut dalam koalisi parpol pengusung pasangan MAJU itu berinisiatif memasang baner di pagar rumah masing-masing. Termasuk di antaranya Ketua DPD Partai Golkar Surabaya.

Muhammad Hadi Setiawan Ketua Pimpinan Kecamatan Partai Golkar di Rungkut bilang, mereka memang berinisiatif membuat banner berukuran kecil untuk dipasang di rumah-rumah konstituen Partai Golkar dan jalan gang.

“Kami semua patungan untuk membuat itu, sebagaimana karakter arek Suroboyo. Rawe-rawe rantas malang-malang putung,” ujar Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (5/10/2020).

Bukan tanpa alasan, Hadi bilang, keputusan untuk membuat banner ukuran sedang yang sesuai untuk dipasang di rumah-rumah dan ujung gang itu bertujuan supaya baner-baner itu tidak ditertibkan Satpol-PP Pemkot Surabaya.

“Kami baca berita banyak baliho Pak Mahfud Arifin dan Mujiaman yang ditertibkan, tapi punya sebelah masih kokoh berdiri. Makanya kami pasang di rumah saja, juga di jalan gang, kalau masih ditertibkan ya kebangetan,” ujarnya.

Dia menegaskan, pemasangan banner itu akan terus dilakukan secara swadaya oleh para kader dan simpatisan pendukung pasangan calon MAJU sampai masa kampanye Pilwali Kota Surabaya 2020 berakhir.

“Kalau kampanye selesai, kami copot sendiri, karena kami taat asas. Bawaslu dan Satpol PP tidak perlu repot repot pakai anggaran Negara untuk menertibkan. Uang pajak kami jangan dipakai sarana berbuat tidak adil!” Ujarnya.

Arif Fathoni Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya mengatakan, sejak awal dia sudah instruksikan jejaring Partai Golkar untuk berkomitmen memenangkan paslon MAJU dengan penuh kehormatan dan kesadaran.

“Saya pikir inisiatif itu adalah wujud kecintaan Kader Partai Golkar terhadap paslon MAJU. Makanya beragam model dilakukan warga dalam mengekspresikan dukungan. Salah satunya dengan pasang banner di rumah,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Toni itu bilang, inisiatif pemasangan banner itu semakin menunjukkan bahwa Machfud Arifin dan Mujiaman adalah pemimpin yang diharapkan warga. Bukan pemimpin yang dipaksakan.

“Contohnya soal alat peraga kampanye, sifatnya bottom up, bukan top to down. Jadi kami menerapkan gotong royong, bukan semata mata slogan (yang diucapkan) tapi juga dalam bentuk tindakan,” katanya.

Toni berharap, alat peraga kampanye yang dibuat secara swadaya oleh kader Partai Golkar tidak menjadi objek penertiban Bawaslu atau Satpol-PP. Karena itu akan menyakiti perasaan kader yang mencetak sendiri banner itu.

“Berlakulah adil sejak dalam pikiran, itu kehendak kuat arus bawah. Jangan terlalu kuat melawan arus, nanti hanyut,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Paslon MAJU mengklaim, alat peraga kampanye (APK) berupa banner Paslon MAJU yang dipasang di Jalan Wijaya Kusuma, Surabaya, hilang dan ternyata baru saja ditertibkan Satpol PP Surabaya. (den/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs