Sabtu, 23 November 2024

Sumber Daya Manusia Tetap Harus Adaptif di Masa Pandemi Covid-19

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Elok Damayanti bersama kolega paparkan pentingnya SDM tetap adaptif di pandemi ini. Foto: Humas Unnar

Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal, termasuk bagi SDM yang sedang mencari pekerjaan atau yang sudah terserap lapangan pekerjaan. Elok Damayanti, S.E.,M.M, Dosen Prodi Manajemen Universitas Narotama Surabaya, mengingatkan agar SDM tetap adaptif.

“Tahun 2020 terutama saat masa pandemi ini, sumber daya manusia lebih fokus pada produktivitas. Perusahaan akan memperkaya skill, menggali potensi, dan meningkatkan produktivitas karyawan-karyawan mereka. Jadi satu orang bisa diberi pekerjaan di beberapa bidang yang berkaitan, sehingga hasilnya bisa lebih efektif di masa pandemi,” terang Elok sapaan Elok Damayanti, Jumat (2/10/2020).

Perubahan ini, lanjut Elok tentu memiliki kelemahan, satu diantaranya adalah akan terjadi perang bakat, keterampilan dan kompetensi di antara para pencari kerja. Misalnya saja, pencari kerja yang memiliki sertifikat kemampuan di beberapa bidang bersaing dengan pencari kerja yang memiliki pengalaman kerja di bidang-bidang tersebut.

“Mereka kadang sama-sama merasa lebih superior dibandingkan yang lainnya. Padahal yang memiliki sertifikat belum tentu lebih baik dari yang berpengalaman, dan begitu pula sebaliknya. Itu adalah tugas HRD untuk menentukan orang terbaik untuk suatu pekerjaan,” papar Elok.

Oleh karena itu, Kepala Kerjasama Dalam Negeri Universitas Narotama ini melanjutkan, tantangan bagi sumber daya manusia untuk menghadapi keadaan di masa pandemi saat ini adalah mereka harus tetap adaptif.

“Sumber daya manusia harus cepat beradaptasi. Contohnya dulu mungkin di bidang kerja mereka teknologi itu nomor dua atau nomor sekian. Tapi saat ini mau tidak mau sumber daya manusia harus tanggap teknologi karena penerapan Work From Home yang mengharuskan mereka berkomunikasi aktif dengan bantuan teknologi dan internet,” kata Elok.

Begitu pula bagi perusahaan atau produsen. Perubahan-perubahan perilaku yang terjadi pada konsumen menyebabkan perusahaan atau produsen harus tahu bagaimana menghadapi keinginan konsumen.

“Misalnya selama ini mereka memproduksi makanan, kemudian tingkat keinginan konsumen terhadap makanan itu mulai menurun karena pandemi. Maka mereka harus cepat tanggap untuk melihat dan menangkap peluang,” urai Elok.

Sudah banyak yang menerapkan hal tersebut, tambah Elok, misalnya kafe atau hotel yang menawarkan hal lain di luar ranah mereka yang biasanya dengan memaksimalkan produktivitas sumber daya manusia yang mereka miliki.

“Karena sebenarnya sumber daya manusia adalah aset terbesar yang dimiliki oleh perusahaan, yang bisa menopang keberlangsungan perusahaan, itu sendiri. Dan karena itu sumber daya manusia di masa pandemi ini wajib tetap adaptif,” pungkas Elok. (tok/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs