Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) Calon Bupati Sidoarjo mengenang Almarhum Nur Ahmad Syaifuddin Wakil Bupati Sidoarjo sebagai sosok pemimpin pekerja keras dan penuh dedikasi. Gus Muhdlor bilang, dia belajar banyak tentang kepemimpinan dari Almarhum yang semasa hidup akrab disapa Cak Nur itu. Gus Muhdlor mengenang Nur Ahmad Syaifuddin pada peringatan 40 hari meninggalnya tokoh panutannya itu.
“Saya secara pribadi banyak belajar dari Cak Nur. Saya melihat bagaimana seorang pemimpin yang mendedikasikan hidupnya bagi masyarakat Sidoarjo. Bagaimana beliau bekerja keras hingga akhir hayatnya menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Sidoarjo bahkan di tengah Pandemi Covid-19,” ujar Gus Muhdlor di sela peringatan 40 hari wafatnya Cak Nur di Desa Janti, Kecamatan Waru, Selasa (29/9/2020) malam.
Pada peringatan 40 hari wafatnya Cak Nur itu, Gus Muhdlor didampingi Subandi Calon Wakil Bupati pasangannya di Pilkada Sidoarjo 2020. Dalam acara doa bersama yang dilaksanakan sesuai aturan protokol kesehatan itu juga tampak hadir sejumlah tokoh di Sidoarjo dan Jatim, di antaranya KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jatim, Usman Ketua DPRD Sidoarjo, juga sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Sayangnya, calon pasangan lain yang akan berlaga di Pilkada Sidoarjo 2020 seperti Bambang Haryo Soekartono-Taufiqulbar dan Kelana Aprilianto-Dwi Astutik tidak terlihat.
Gus Muhdlor bilang, kerja keras penuh dedikasi Cak Nur bisa dilihat ketika wakil bupati dua periode itu memimpin penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo. Sebagai Kepala Satuan Tugas Penaggulangan Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo, sekitar akhir Maret 2020 lalu, Cak Nur sempat menyita perhatian publik dalam video viral di media sosial saat dia memimpin langsung pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Benar, Cak Nur memang memimpin sendiri pemakaman jenazah pasien positif Covid asal Kecamatan Sedati, Sidoarjo setelah banyak masalah di lapangan yang menghalangi pemakaman itu. Mulai dari penolakan petugas penggali kubur, sampai sopir ambulans yang membawa jenazah pasien positif itu.
Dengan kegigihan dan pendekatan kemanusiaan Cak Nur, akhirnya jenazah pasien positif itu bisa dikebumikan dengan layak sesuai protokol penanganan Jenazah Covid-19. “Ini membuktikan dedikasi dan kerja keras Cak Nur tidak perlu diragukan lagi. Beliau memang layak dijadikan panutan,” kata Gus Muhdlor.
Cak Nur pada akhirnya wafat setelah terpapar Covid-19 dalam upayanya menangani penyebaran Covid-19 di daerah tempat kelahirannya sendiri. Beliau meninggal dunia setelah menjalani perawatan yang tidak terlalu lama di RSUD Sidoarjo Sabtu 22 Agustus 2020 lalu.
Semasa hidupnya, Cak Nur meniti karir politiknya di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusung Gus Muhdlor dan Subandi pada Pilkada tahun ini. Sempat menjadi wakil rakyat sejak tahun 2000, pada 2016 Cak Nur terpilih menjadi Wakil Bupati Sidoarjo mendampingi Bupati Saiful Ilah. Sejak Januari 2020 lalu, dia ditunjuk menjabat Plt Bupati Sidoarjo.(den)