Jumat, 22 November 2024

110 Paper Lolos Seleksi IES 2020 dan Diumumkan dengan Metode Hybrid

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Pembukaan IES 2020, dan dinuka langsung Dr. Zainal Arief, S.T, M.T., Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Foto: Humas PENS

Walau pun digelar secara dalam jaringan (daring/online), panitia International Electronics Symposium (IES) 2020 menerima 191 paper (karya tulis ilmiah hasil penelitian) dengan jumlah paper yang lolos sebanyak 110 paper, atau sekitar 58 persen dari total paper yang diterima oleh panitia penyelenggara.

Dengan tema The Role of Autonomous and Intelligent System for Human Life and Comfort, IES 2020 yang merupakan ke-22 kalinya terselenggara digelar dengan metode Hybrid. Konferensi virtual dan sebagian tatap muka ini digelar dua hari pada Selasa (29/9/2020) dan Rabu (30/9/2020).

Acara berskala internasional ini diikuti sejumlah negara. Indonesia menjadi tuan rumah. Pesertanya antara lain dari Jepang, India, Thailand dan Malaysia.

Penyelenggaraan IES 2020 menghadirkan 3 Keynote Speech, di antaranya Prof. Jun Miura dari Toyohashi University of Technology, Jepang, Prof. Ali Kara dari Atilim University, Turki, dan Dadet Pramadihanto, Ph.D dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Acara dibuka langsung oleh Dr. Zainal Arief, ST, MT, Direktur PENS. Dr. Bima Sena Bayu Dewantara, S.ST, MT, Chairman IES 2020 juga sempat menyampaikan sambutan, dilanjutkan sambutan dari Astria Nur Irfansyah, Ph. D, selaku Vice Secretary of IEEE Indonesia Section.

“Mengingat Covid-19 telah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai situasi pandemi global, maka akan sangat berdampak pada pelaksanaan kegiatan ilmiah tahunan seperti konferensi internasional yang didukung oleh IEEE. Pemerintah di seluruh dunia telah mengeluarkan pembatasan perjalanan dan pertemuan dalam upaya memperlambat penyebaran virus. Kesehatan dan keselamatan adalah prioritas pertama kami dan IEEE,” katanya

Demi mendukung upaya WHO dan pemerintah di seluruh dunia dalam hal penanganan Covid-19, penyelenggara IES 2020 pun meminta semua peserta menghindari aktivitas langsung di area yang terdampak ancaman virus corona dan sebagai gantinya memaksimalkan penggunaan alternatif online dan virtual.

Sesuai protokol kesehatan pemerintah, lanjut Zainal, pelaksanaan IES 2020 juga digelar dengan mode hybrid, yaitu konferensi virtual (utama) dan video yang direkam sebelumnya (cadangan) pada hari pelaksanaan. Video yang telah direkam sebelumnya akan diputar ketika penulis gagal mengikuti konferensi virtual karena kurangnya koneksi internet.

Sedangkan hasil penelitian para peserta yang dituangkan dalam laporan (paper) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri dan lolos kualifikasi akan dipresentasikan di hadapan para panelis secara virtual dalam kegiatan tersebut. IES adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan PENS dengan menyajikan konferensi dan penelitian dibidang elektronik dan komputer.

Dr. Zainal Arief berharap kegiatan ini menjadi Jembatan Menuju Masa Depan bagi peserta untuk melangkah maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tujuan memberikan konsep asli dan metodologi yang kuat untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial dan industri seperti lingkungan, energi, medis, keamanan dan lain-lain.

Bridge to the Future seperti yang tertuang dalam slogan institusi kami (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) juga berarti bahwa kami adalah jalan bagi orang-orang yang menuju masa depan dan teknologi maju,” kata Zainal.

Pada hari kedua, Rabu (30/9/2020), apresiasi terhadap hasil dari proses yang telah dilakukan peserta dalam ajang IES 2020 disampaikan. Sebanyak 110 paper telah dinilai oleh tim juri untuk dipilih beberapa yang terbaik. Dr. Bima Sena Bayu Dewantara, S.ST, MT yang mengumumkan karya-karya terbaik yang mendapatkan predikat best paper tahun 2020 ini.(tok/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs